Anggota DPR RI desak Pemkab Sigi tata alur Sungai Kalipondo

id dpr,matindas, sigi, beka

Anggota DPR RI  desak Pemkab Sigi tata alur Sungai Kalipondo

Anggota DPR RI Matindas J. Rumambi kunjungi korban banjir bandang di Desa Beka, Kabupaten Sigi, Sulteng. (ANTARA/Anas Masa)

Sigi,Sulteng (ANTARA) - Anggota DPR RI asal Sulawesi Tengah Matindas J. Rumambi mendesak Pemerintah Kabupaten Sigi segera menata kembali alur Sungai Kalipondo guna mengantisipasi banjir bandang yang kembali mengancam permukiman warga Desa Beka.

"Untuk relokasi tidak mungkin. Solusinya adalah melakukan pengerukan dan pemasangan tanggul pengaman agar banjir yang sama tidak terulang," katanya saat meninjau lokasi banjir bandang dan lumpur di Desa Beka, Kecamatan Marawola di Kabupaten Sigi, Kamis.

Matindas yang didampingi Ketua DPC Partai PDI Perjuangan yang juga anggota DPRD Kabupaten Sigi,Mohammad Umar dan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sigi,Harold Lompe itu, meminta perhatian serius dari Pemkab Sigi untuk melakukan pembenahan Sungai Kelipondo sebab berada di atas permukiman masyarakat.

Ia mengatakan setiap saat warga Desa Beka terancam banjir, sebab kondisi sungai sudah dangkal dan belum dibangun tanggul pengaman.

"Ini akan sangat membahayakan bagi keselamatan penduduk di desa itu, jika sungai belum ditanggul," kata dia.

Apalagi, katanya, di lerang bukit di wilayah tersebut sudah tidak ada pepohonan karena sudah dibuka menjadi areal kebun masyarakat.

Berdasarkan hasil kunjungannya ke lokasi banjir bandang di Desa Beka, penyebab utama bencana pada 26 Maret 2021, sekitar pukul 20.00 Wita, karena hujan lebat dan daerah aliran sungai tidak bisa menampung debit air sehingga meluap ke permukiman warga.

Kepala Desa Beka Mohammad Fitrah mengatakan warga yang mengungsi, saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing.

Banjir bandang dan lumpur yang menerjang desa itu, mengakibatkan 292 rumah warga rusak ringan,sedang, dan berat.

Dalam musibah itu, kata dia, tidak ada korban jiwa kecuali beberapa fasilitas umum, termasuk masjid, sekolah PAUD, SD, dan kantor desa terdampak banjir.