Relawan peduli COVID-19 Parimo salurkan sembako kepada warga Isoman
Palu (ANTARA) - Relawan peduli COVID-19 yang mengatasnamakan Songulara Mositulungi atau satu hati saling menolong Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyalurkan paket sembako dan vitamin kepada warga yang menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Ariesto, salah seorang anggota relawan tersebut, di Parigi, Selasa Mengatakan, sejak dua hari posko itu didirikan, pihaknya telah menyalurkan kurang lebih 10 paket sembako kepada warga.
Langkah itu dilakukan, sebagai upaya membantu sesama guna meringankan beban warga yang terpapar COVID-19 sebab harus menjalani isoman selama 14 hari ke depan, tentunya rumah tangga tersebut tidak bisa beraktivitas mencari nafkah.
"Meskipun bantuan ini nilainya kecil, tetapi paling tidak dapat membatu warga bertahan hidup selama beberapa hari ke depan. Apa yang kami lakukan semata-mata kepedulian sosial," ujarnya.
Ia mengemukakan, relawan Songulara Mositulungi adalah gabungan dari relawan yang berada di kabupaten itu diantaranya relawan Karang Taruna, Bela Negara, Pramuka serta pihak lainnya.
Yang mana, donasi digunakan untuk pembiayaan bahan pangan bersumber dari swadaya relawan dan donatur yang diharapkan langkah ini dapat menarik simpati masyarakat menyalurkan donasinya untuk membantu sesama.
"Paket sembako di distribusi berupa beras ukuran 5 kilogram, kemudian gula pasir setengah kilogram, minyak goreng 400 mililiter serta vitamin. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada bahan pangan lain seperti buah-buahan sesuai pesanan warga," papar Ariesto yang juga Ketua Karang Taruna Kabupaten Parigi Moutong.
Untuk mendapatkan bantuan, warga cukup mengiri formulir yang telah disediakan relawan melalui daring. Hal itu dimaksudkan, guna mempermudah penyaluran bantuan identifikasi dan penyaluran.
Sebagai mana misi kemanusiaan dibangun pihaknya, relawan tersebut membuka diri menerima donasi dari para pihak, baik swasta, perorangan maupun pemerintah karena tujuan posko tersebut semata-mata membantu warga isoman agar kebutuhan hidup dan nutrisi mereka tercukupi supaya cepat pulih dari wabah COVID-19.
"Tidak ada yang tidak bisa. Selagi kita mau membantu sesama, kenapa tidak. Kerja kami ini untuk misi kemanusiaan meskipun kami baru memulainya," demikian Ariesto.
Ariesto, salah seorang anggota relawan tersebut, di Parigi, Selasa Mengatakan, sejak dua hari posko itu didirikan, pihaknya telah menyalurkan kurang lebih 10 paket sembako kepada warga.
Langkah itu dilakukan, sebagai upaya membantu sesama guna meringankan beban warga yang terpapar COVID-19 sebab harus menjalani isoman selama 14 hari ke depan, tentunya rumah tangga tersebut tidak bisa beraktivitas mencari nafkah.
"Meskipun bantuan ini nilainya kecil, tetapi paling tidak dapat membatu warga bertahan hidup selama beberapa hari ke depan. Apa yang kami lakukan semata-mata kepedulian sosial," ujarnya.
Ia mengemukakan, relawan Songulara Mositulungi adalah gabungan dari relawan yang berada di kabupaten itu diantaranya relawan Karang Taruna, Bela Negara, Pramuka serta pihak lainnya.
Yang mana, donasi digunakan untuk pembiayaan bahan pangan bersumber dari swadaya relawan dan donatur yang diharapkan langkah ini dapat menarik simpati masyarakat menyalurkan donasinya untuk membantu sesama.
"Paket sembako di distribusi berupa beras ukuran 5 kilogram, kemudian gula pasir setengah kilogram, minyak goreng 400 mililiter serta vitamin. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada bahan pangan lain seperti buah-buahan sesuai pesanan warga," papar Ariesto yang juga Ketua Karang Taruna Kabupaten Parigi Moutong.
Untuk mendapatkan bantuan, warga cukup mengiri formulir yang telah disediakan relawan melalui daring. Hal itu dimaksudkan, guna mempermudah penyaluran bantuan identifikasi dan penyaluran.
Sebagai mana misi kemanusiaan dibangun pihaknya, relawan tersebut membuka diri menerima donasi dari para pihak, baik swasta, perorangan maupun pemerintah karena tujuan posko tersebut semata-mata membantu warga isoman agar kebutuhan hidup dan nutrisi mereka tercukupi supaya cepat pulih dari wabah COVID-19.
"Tidak ada yang tidak bisa. Selagi kita mau membantu sesama, kenapa tidak. Kerja kami ini untuk misi kemanusiaan meskipun kami baru memulainya," demikian Ariesto.