Bawaslu Parigi Moutong libatkan ormas awasi Pemilu 2024

id Bawaslu, pengawasan, pemilu, pencegahan, Muchlis Aswad, Fatmawati, tahapan pemilu,Sulteng, Parigi Moutong

Bawaslu Parigi Moutong  libatkan ormas awasi Pemilu 2024

Seorang warga di Parigi Moutong mengecek namanya terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). (ANTARA/Moh Ridwan)

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas) kepemudaan untuk terlibat dalam mengawasi tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

"Sebagai langkah awal pengawasan, kami melakukan sosialisasi terlebih dahulu yang melibatkan organisasi kepemudaan karena hari ini tahapan pemilu dimulai," kata Ketua Bawaslu Parigi Moutong Muchlis Aswad di Parigi, Selasa.

Dia menjelaskan dimulainya tahapan Pemilu 2024, Selasa, seperti diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Umum 2024, maka fungsi pengawasan sudah berjalan.

Oleh karena itu, guna menjaga keselarasan demokrasi, katanya, maka masyarakat dinilai perlu terlibat dalam memantau setiap tahapan Pemilu 2024.

Selain keterlibatan ormas kepemudaan, pengawasan partisipatif juga melibatkan pemilih disabilitas dan pemilih pemula sebagai pelopor di tengah masyarakat, katanya.

"Meskipun Bawaslu sebagai lembaga yang ditugaskan melakukan pemantauan serta proses tahapan, namun keikutsertaan semua pihak juga dibutuhkan sehingga tujuan pemilu tercapai dengan baik," jelasnya.

Sementara itu, Koordinasi Divisi Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Parigi Moutong Fatmawati menjelaskan selain pengawasan partisipatif, pihaknya juga mengajak masyarakat setempat untuk memastikan diri terdata dalam daftar pemilih.

Dia menambahkan dalam tahapan verifikasi faktual partai politik calon peserta Pemilu 2024, Bawaslu juga akan menggandeng Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Parigi Moutong dalam melakukan pengawasan dan pemantauan.

"Setiap tahapan memiliki tingkat kerawanan berbeda-beda, sehingga pengawasan harus dilaksanakan terstruktur dan terorganisir. Maka, sosialisasi pencegahan lebih masif supaya tingkat partisipasi pemilih meningkat dan pelaksanaan pemilu sukses," ujar Fatmawati.