Chief Operating Officer Star Planet Sdn Bhd Carmen Liew dalam keterangan tertulisnya di Kuala Lumpur, Jumat, mengatakan band Indonesia yang populer sejak tahun 90-an itu akan kembali ke Malaysia.
Para penggemar, kata dia, mungkin mengharapkan penampilan penuh mereka saat membawakan lagu-lagu hits seperti "Demi Waktu", "Tercipta Untukku", "Andai Kau Tahu", "Kekasih Gelapku" dan banyak lagi, kata dia.
Kunjungan terakhir Ungu ke Malaysia adalah pada 2017.
Setelah lima tahun, kata Carmen, grup musik yang digawangi vokalis Pasha, gitaris Enda dan Oncy, basis Makki dan penggebuk drum Rowman itu rencananya akan menggelar konser yang diadakan oleh Star Planet di Kuala Lumpur.
Tiket konser mereka mulai dapat dibeli pada 30 Agustus pukul 12.00 waktu Kuala Lumpur lewat situs tiket2u.com.my dengan harga RM188, RM238, RM328, RM458 dan RM598 (1 RM setara Rp3.312).
Album "Melayang" yang diluncurkan Ungu pada 2005, menurut dia, dapat diterima baik oleh masyarakat dan meraup sukses besar sehingga menempatkan mereka pada daftar superstar internasional, mendapatkan popularitas luar biasa di Indonesia dan berbagai negara Asia.
Rekaman asli mereka pada 2006, termasuk single "Demi Waktu" dan album studio "Melayang" disiarkan secara luas di stasiun radio di Indonesia dan Malaysia. Ungu juga menjadi nominasi untuk Grup Musik Terbaik di MTV Asia Music Awards pada tahun yang sama.
Butuh 10 tahun bagi mereka untuk menorehkan namanya dalam kancah musik mainstream di Malaysia dan para penggemar musik di Malaysia akan mendapat kesempatan untuk kembali menikmati penampilan Ungu, katanya.
Igan Andika
Alumni Rising Star Indonesia dan pengisi soundtrack film "Voor Milea", Igan Andhika bersama Elvan Saragih merilis single terbaru yang diberi judul "Jangan Kau Beri Harapan".
"Lagu ini bercerita tentang seseorang yang di beri harapan palsu. Padahal seseorang itu sudah menunjukkan ketulusannya dan berharap bisa menjalin hubungan dengan dia. Namun ternyata dia lebih memilih orang lain," kata Igan dalam keterangan pers, Jumat.
Lebih lanjut, Igan mengatakan kisah di balik lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadi. Katanya, lagu ini mengambil kisah tentang dirinya yang sempat diberikan harapan palsu hingga akhirnya ditinggalkan tanpa ada kabar.
"Saat itu aku lagi dekat sama seseorang. Kita memang belum pacaran tapi udah kayak orang pacaran. Dia udah kasih lampu hijau lah istilahnya. Tapi seiring berjalannya waktu dia tidak ada kabar. Dan akhirnya dia bilang kalau dia sudah dengan yang lain," ungkap Igan.
Lagu ini diproduseri oleh Andre Lizt dan dipandu oleh vocal director Dennis Nussy. Proses rekaman lagu pop ballad tersebut tidak memakan waktu lama.
"Proses rekaman kami berdua juga seru banget. Karena kak Dennis (vocal director) punya banyak ide yang 'out of the box' for our vocals. Jadi aku dan Igan juga merasa senang karena bisa explore banyak banget," kata Elvan.
"Kalau di aku tantangan saat rekaman ada di nada-nada tinggi bagian akhir. Cukup sulit tapi setelah beberapa kali pengulangan, akhirnya bisa mencapai nada tersebut dan hasilnya memuaskan," imbuh Igan.
Keduanya berharap "Jangan Kau Beri Harapan" bisa diterima oleh seluruh pendengar musik di Indonesia. "Semoga pesan di lagu ini bisa tersampaikan kepada pendengar yang mungkin relate juga dan mengobati hati pendengar lagu ini," tutup Igan.
Sementara itu, lagu yang dirilis melalui Warner Music Indonesia ini sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital di Indonesia.
