"Saya berharap kepada seluruh atlet serta para pelatih agar benar-benar mempersiapkan dengan baik karena seleksi Pra PON bukanlah ajang mencari pengalaman, namun untuk membuktikan dan menunjukkan prestasi," katanya saat menghadiri seleksi pra kualifikasi PON ke-XXI Forki Sulteng di Palu, Sabtu.
Ia mengatakan, Forki Sulteng membentuk kelompok kerja (Pokja) untuk tim Pra PON yang disiapkan dengan telah melewati berbagai penilaian serta pertimbangan untuk mendapatkan akhir yang berkualitas.
Yudi menjelaskan, seleksi pra kualifikasi PON ke-XXI Forki Sulteng dilaksanakan guna mencari atlet - atlet terbaik yang akan mewakili Sulteng dalam kegiatan Pra PON cabang Karate pada bulan Agustus di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Dalam kesempatan itu, Ia mengemukakan ada tiga tahapan seleksi pra kualifikasi PON Forki Sulteng bagi atlet, yakni seleksi teknik, seleksi fisik, dan seleksi kesehatan.
Menurut dia, tiga tahap seleksi tersebut guna menjamin para atlet yang terpilih memenuhi standar yang telah ditetapkan baik oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulteng maupun oleh KONI Pusat.
Yudi mengatakan, para atlet yang telah mendapatkan bimbingan serta binaan dari para pelatih diharapkan layak menjadi tim karate Forki Sulteng.
Adapun untuk pelatih, kata dia, pihaknya menentukan pelatih melalui seleksi, yakni berdasarkan kualifikasi serta latar belakang atau trade record dari para pelatih.
"Kami juga telah merekomendasikan para pelatih untuk mengikuti sertifikasi atau pelatihan guna meningkatkan kompetensi diri," katanya.
Dalam seleksi pra kualifikasi PON ke-XXI Forki Sulteng tersebut, sebanyak 21 atlet karate yang merupakan perwakilan dari 13 kabupaten/kota mengikuti seleksi untuk mewakili Sulteng bertanding di tingkat nasional dalam ajang Pra PON di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sementara itu, PON ke-XXI 2024 akan diselenggarakan di provinsi Aceh dan Sumatera Utara.