Ratusan Botol Pupuk Palsu di Tolitoli Disita

id Pupuk, Palsu, Tolitoli

Ratusan Botol Pupuk Palsu di Tolitoli Disita

Salah satu sudut Kota Tolitoli (antarasulteng.com)

"Masyarakat sulit membedakan pupuk asli dan palsu, soalnya dijual secara bersamaan, ini sangat memprihatinkan," kata Nasrudin.
Palu (antarasulteng.com) - Ratusan botol dan kemasan pupuk palsu disita oleh Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Dinas Pertanian Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, dari sejumlah toko resmi penyalur pupuk di wilayah itu, Kamis.

Pupuk tersebut disita dari delapan toko yang tersebar di Kecamatan Baolan dan Galang diantaranya Toko Gunung Galang, Kawan Tani dan Bintang Timur.

PPNS Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian Tolitoli, Nasrudin mengatakan, untuk mengelabui konsumen pemilik toko menjual pupuk palsu seperti Plantta Plus dan Npk Super tersebut dijual bersama pupuk asli.

""Masyarakat sulit membedakan pupuk asli dan palsu, soalnya dijual secara bersamaan, ini sangat memprihatinkan," kata Nasrudin.

Kepada petugas, pemilik toko mengaku memperoleh pupuk yang dibandrol lebih murah dari pupuk asli tersebut dari distributor yang berasal di luar wilayah Tolitoli.

Diduga pupuk tersebut dibawa dari Malaysia ke Tolitoli melalui jalur laut dan diduga hampir terjual di seluruh toko pertanian di wilayah itu.

"Informasi yang kami kumpulkan menunjukkan jika pupuk palsu dan ilegal hampir terdapat di seluruh toko pertanian wilayah ini, namun untuk pembuktian dalam waktu dekat tim akan kembali melaksanakan razia," kata Nasrudin.

Lebih jauh dirinya mengatakan, peredaran pupuk palsu dapat berdampak pada penurunan hasil produksi pertanian dan perkebunan di wilayah Tolitoli.

Namun demikian, Nasrudin mengaku sejauh ini pihaknya masih sebatas memberikan teguran tertulis kepada para pelaku usaha yang telah terbukti menjual pupuk palsu, ilegal dan kedaluarsa itu.

"Kami telah melakukan teguran tertulis dan meminta pelaku usaha untuk menandatangani surat perjanjian di atas materai," katanya.

Sementara hasil uji laboratorium membuktikan jika pupuk tersebut palsu dan tidak memiliki zat yang dapat menyuburkan tanaman.

"Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan jika pupuk hasil sitaan 100 persen palsu," kata Kepala Seksi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian Tolitoli, Nisma Assagaf.

Selain pupuk palsu, petugas juga menemukan belasan botol pupuk dan pestisida kedaluarsa serta ilegal yang diproduksi oleh pabrik di Malaysia.

Pemerintah daerah setempat mengimbau masyarakat agar lebih teliti dalam membeli pupuk dan pestisida dengan mengamati warna, aroma dan merek pupuk.***