Kemenpora harap atlet bertanding dengan sportif di Palu sport event
Palu (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berharap para atlet bertanding dengan sportif saat berlaga di Palu sport event yang diselenggarakan Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Kalah dan menang itu hal biasa, kunci utamanya adalah sportifitas dalam memajukan olahraga tanah air," kata Deputi III Bidang Pemberdayaan Olahraga Kemenpora Rudy Sufhariadi saat membuka Palu sport event di Palu, Sabtu.
Menurut dia, olahraga tidak hanya sekedar untuk kebugaran tubuh, olahraga memberikan pengaruh terhadap kehidupan dalam membangun hubungan sosial kemasyarakatan yang positif.
Oleh karena itu, lewat kegiatan olahraga dapat mempererat persatuan dan kesatuan dalam konteks bernegara.
"Saya mengapresiasi langkah Pemkot Palu dalam menyelenggarakan kegiatan olahraga berskala nasional, dan kegiatan seperti ini perlu diperkuat untuk pembinaan atlet," ujarnya.
Dikemukakannya, Kemenpora sangat mendukung kegiatan-kegiatan olahraga baik berskala lokal maupun nasional untuk memajukan olahraga maupun prestasi atlet supaya mampu bersaing di dunia internasional.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengatakan, Palu sport event merupakan kegiatan olahraga pertama berskala nasional di masa kepemimpinannya, sebagai upaya membuka ruang bagi atlet-atlet daerah berkompetisi di tingkatan lebih tinggi, sekaligus meningkatkan kualitas individu maupun tim.
"Tentunya yang jadi perhatian kami dalam pelaksanaan kali ini, kami melihat segala sesuatunya untuk menjadi bahan evaluasi Palu sport event yang lebih siap, lebih baik, dan lebih dinikmati di tahun 2024," ucapnya.
Palu sport event 2023 mempertandingkan enam cabang olahraga yakni badminton, balap sepeda, lari marathon, sepak bola, bola voli dan paralayang dengan total hadiah Rp1,5 miliar berlangsung selama 26 hari di mulai 9-24 November.
Pemkot Palu memastikan kegiatan olahraga ini berlanjut tahun depan, dan dalam pelaksanaannya tentu akan dievaluasi untuk perbaikan ke depan, supaya kegiatan selanjutnya lebih optimal dari berbagai aspek.
"Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini kurang lebih 30 orang dari berbagai daerah, dan kami berharap ke depan Kemenpora dapat memberikan dukungan yang lebih," tutur Hadianto.
"Kalah dan menang itu hal biasa, kunci utamanya adalah sportifitas dalam memajukan olahraga tanah air," kata Deputi III Bidang Pemberdayaan Olahraga Kemenpora Rudy Sufhariadi saat membuka Palu sport event di Palu, Sabtu.
Menurut dia, olahraga tidak hanya sekedar untuk kebugaran tubuh, olahraga memberikan pengaruh terhadap kehidupan dalam membangun hubungan sosial kemasyarakatan yang positif.
Oleh karena itu, lewat kegiatan olahraga dapat mempererat persatuan dan kesatuan dalam konteks bernegara.
"Saya mengapresiasi langkah Pemkot Palu dalam menyelenggarakan kegiatan olahraga berskala nasional, dan kegiatan seperti ini perlu diperkuat untuk pembinaan atlet," ujarnya.
Dikemukakannya, Kemenpora sangat mendukung kegiatan-kegiatan olahraga baik berskala lokal maupun nasional untuk memajukan olahraga maupun prestasi atlet supaya mampu bersaing di dunia internasional.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengatakan, Palu sport event merupakan kegiatan olahraga pertama berskala nasional di masa kepemimpinannya, sebagai upaya membuka ruang bagi atlet-atlet daerah berkompetisi di tingkatan lebih tinggi, sekaligus meningkatkan kualitas individu maupun tim.
"Tentunya yang jadi perhatian kami dalam pelaksanaan kali ini, kami melihat segala sesuatunya untuk menjadi bahan evaluasi Palu sport event yang lebih siap, lebih baik, dan lebih dinikmati di tahun 2024," ucapnya.
Palu sport event 2023 mempertandingkan enam cabang olahraga yakni badminton, balap sepeda, lari marathon, sepak bola, bola voli dan paralayang dengan total hadiah Rp1,5 miliar berlangsung selama 26 hari di mulai 9-24 November.
Pemkot Palu memastikan kegiatan olahraga ini berlanjut tahun depan, dan dalam pelaksanaannya tentu akan dievaluasi untuk perbaikan ke depan, supaya kegiatan selanjutnya lebih optimal dari berbagai aspek.
"Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini kurang lebih 30 orang dari berbagai daerah, dan kami berharap ke depan Kemenpora dapat memberikan dukungan yang lebih," tutur Hadianto.