Bakamla dan AS resmikan pusat pelatihan maritim di Batam

id Kepri,batam ,bakamla,AS,pusat pelatihan maritim ,kerja sama

Bakamla dan AS resmikan pusat pelatihan maritim di Batam

Bakamla dan AS resmikan pusat pelatihan maritim di Batam. ANTARA/Jessica

Batam (ANTARA) - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dan Amerika Serikat (AS) meresmikan gedung Pusat Pelatihan Maritim 'Anambas' di Kota Batam, Kepulauan Riau.


Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah di Batam, Senin mengatakan hal tersebut merupakan hasil kerja sama yang dijalin antara Bakamla dan AS untuk mendukung keamanan dan keselamatan wilayah perairan di Indonesia.

"Maka dari itu kami terus berkomitmen untuk selalu menciptakan keamanan kondisi laut Indonesia yang bebas dari segala bentuk pelanggaran hukum dan memberikan rasa aman kepada pengguna laut," kata Irvansyah.

Ia menyebutkan dengan pembangunan pusat pelatihan maritim tersebut sangat sesuai dengan visi dan misi Bakamla RI, khususnya dalam upaya mendirikan satuan pendidikan atau akademi coast guard.

"Dengan ada pusat pelatihan ini fokus peningkatan kapasitas personel Bakamla RI dapat dilakukan secara mandiri dan menyesuaikan kebutuhan Bakamla RI," ujar dia

Menurut Irvansyah, samudera persahabatan antara Amerika Serikat dan Indonesia, Pusat Pelatihan Maritim “Anambas” di Batam menjadi tonggak bersejarah.

"Bersama-sama, tidak hanya dilakukan pelatihan bagi para pelaut, namun juga memperkuat tali silaturahmi antar negara dan memperkuat keterikatan yang mendorong kemajuan serta keamanan laut demi masa depan yang aman dan sejahtera," ujar dia.

Pembangunan pusat pelatihan maritim yang dibiayai oleh Biro Urusan Narkotik Internasional dan Penegakan Hukum (INL) AS tersebut senilai 5 juta dolar AS atau Rp79 miliar dengan mencakup enam ruang kelas, ruang konferensi, asrama, kantor hingga alat simulator.

Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes AS di Indonesia Michael F. Kleine menyampaikan dengan adanya pusat pelatihan maritim itu bertujuan untuk membangun budaya profesionalisme dan dapat mengembangkan platform agar bisa mengajak pihak lain bekerja sama.

"Kita akan jadikan Indonesia sebagai pemimpin untuk menjawab tantangan-tantangan maritim ke depannya," kata Kleine.