Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad mengajak pemuda untuk menjadi pengusaha agar bisa berperan dalam pembangunan bangsa.
Fadel dalam keterangan tertulisnya mengatakan tantangan pemuda ke depan semakin rumit, selepas kuliah ingin mengabdi di tengah masyarakat, namun lapangan pekerjaan yang ada terbatas.
"Peluang menjadi pegawai negeri sipil terbatas," kata Fadel dalam acara sosialisasi Empat Pilar di Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (4/2).
Karena terbatasnya lapangan pekerjaan, Fadel mendorong para pemuda agar berwirausaha atau menjadi pengusaha.
Dia menilai menjadi pengusaha tidak perlu berskala besar namun yang terpenting usaha berjalan dan bisa menghidupi diri sendiri dan keluarga.
"Inilah yang diharapkan dari pemuda ke depan," kata Fadel.
Mantan Gubernur Gorontalo itu memaparkan, menjadi wirausahawan atau pengusaha disebut semakin terbuka. Sebab, salah satu bank milik pemerintah siap memberikan pinjaman bunga bank yang rendah.
Dalam sosialisasi tersebut, Fadel juga berharap peran besar para pemuda dibarengi dengan pemahaman tentang Empat Pilar.
Lebih lanjut dia menuturkan salah satu tugas MPR adalah melakukan Sosialisasi Empat Pilar, agar bangsa Indonesia solid, utuh, dan terus membangun.
"Kami ingin mempertahankan bangsa Indonesia dengan Empat Pilar," katanya.
Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut Empat Pilar MPR itu terlaksana berkat kerja sama dengan Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan (IPSS) Provinsi Gorontalo.
Dalam sosialisasi, Fadel mendapat curahan hati (curhat) dari kepala desa tentang banyaknya tantangan hidup petani di sana. Disebutkan jumlah penduduk di sana, 90 persen adalah petani. Bila terjadi El Nino, hasil pertanian mereka rusak. Tidak hanya itu, petani di sana juga mengalami kekurangan benih.
Menanggapi keluhan warga, Fadel yang juga Guru Besar Universitas Brawijaya itu membandingkan saat dirinya menjadi Gubernur Gorontalo.
"Dulu saya kirim benih dari Jawa ke Gorontalo. Seberat tantangannya, jangan tinggalkan sektor pertanian," kata Fadel mengingatkan.
Pada kesempatan itu dirinya berkomitmen untuk terus memperhatikan desa dan kecamatan di provinsi itu.
“Ke depan kami dorong menjadi lebih maju”, paparnya.
Dia juga berpesan agar pelaksanaan pemilu di wilayah yang pernah dipimpin bisa berjalan damai, aman, dan tetap adem.
"Jangan mengikuti orang-orang yang suka bikin ribut nanti bikin repot saja," kata Fadel.
Fadel dalam keterangan tertulisnya mengatakan tantangan pemuda ke depan semakin rumit, selepas kuliah ingin mengabdi di tengah masyarakat, namun lapangan pekerjaan yang ada terbatas.
"Peluang menjadi pegawai negeri sipil terbatas," kata Fadel dalam acara sosialisasi Empat Pilar di Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (4/2).
Karena terbatasnya lapangan pekerjaan, Fadel mendorong para pemuda agar berwirausaha atau menjadi pengusaha.
Dia menilai menjadi pengusaha tidak perlu berskala besar namun yang terpenting usaha berjalan dan bisa menghidupi diri sendiri dan keluarga.
"Inilah yang diharapkan dari pemuda ke depan," kata Fadel.
Mantan Gubernur Gorontalo itu memaparkan, menjadi wirausahawan atau pengusaha disebut semakin terbuka. Sebab, salah satu bank milik pemerintah siap memberikan pinjaman bunga bank yang rendah.
Dalam sosialisasi tersebut, Fadel juga berharap peran besar para pemuda dibarengi dengan pemahaman tentang Empat Pilar.
Lebih lanjut dia menuturkan salah satu tugas MPR adalah melakukan Sosialisasi Empat Pilar, agar bangsa Indonesia solid, utuh, dan terus membangun.
"Kami ingin mempertahankan bangsa Indonesia dengan Empat Pilar," katanya.
Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut Empat Pilar MPR itu terlaksana berkat kerja sama dengan Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan (IPSS) Provinsi Gorontalo.
Dalam sosialisasi, Fadel mendapat curahan hati (curhat) dari kepala desa tentang banyaknya tantangan hidup petani di sana. Disebutkan jumlah penduduk di sana, 90 persen adalah petani. Bila terjadi El Nino, hasil pertanian mereka rusak. Tidak hanya itu, petani di sana juga mengalami kekurangan benih.
Menanggapi keluhan warga, Fadel yang juga Guru Besar Universitas Brawijaya itu membandingkan saat dirinya menjadi Gubernur Gorontalo.
"Dulu saya kirim benih dari Jawa ke Gorontalo. Seberat tantangannya, jangan tinggalkan sektor pertanian," kata Fadel mengingatkan.
Pada kesempatan itu dirinya berkomitmen untuk terus memperhatikan desa dan kecamatan di provinsi itu.
“Ke depan kami dorong menjadi lebih maju”, paparnya.
Dia juga berpesan agar pelaksanaan pemilu di wilayah yang pernah dipimpin bisa berjalan damai, aman, dan tetap adem.
"Jangan mengikuti orang-orang yang suka bikin ribut nanti bikin repot saja," kata Fadel.
