Pemkab Parigi minta peternak jangan abaikan kesehatan hewan kurban

id Ternak, peternakan, hewan kurban, sapi, peternak, Dinas peternakan, dpkh parimo, pemkabparimo, Sulteng, Parigi Moutong

Pemkab Parigi minta peternak jangan abaikan kesehatan hewan kurban

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Parigi Moutong Arman Maulana memberikan keterangan kepada pewarta terkait pengembangan peternakan di kabupaten itu. (ANTARA/Moh Ridwan).

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah meminta peternak jangan mengabaikan kondisi kesehatan hewan kurban sebelum dijual pada momen lebaran Idul Adha.
 
"Pastikan hewan ternak dalam keadaan prima sebelum dijual atau disembelih, karena salah satu syarat kurban adalah kesehatan hewan harus dijamin dan tidak cacat," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Parigi Moutong Arman Maulana di Parigi, Jumat.     
 
Ia mengemukakan pihaknya terus melakukan edukasi terhadap peternak maupun kelompok ternak untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak, termasuk melakukan pemantauan melalui penyuluh peternakan.  
 
Selain sisi kesehatan kesehatan, bobot ternak juga perlu dijaga melalui pemberian pakan maupun vitamin secara teratur, dan perlakuan khusus supaya nilai ekonomisnya meningkat.
 
"Bila masyarakat menemukan gejala penyakit segera laporkan kepada kami supaya penanganan cepat dilakukan oleh dokter hewan," ujarnya.  
 
Menurut dia momen Idul Adha memberikan dampak positif terhadap pelaku peternak sapi di daerah ini, karena terjadi transaksi jual beli ternak untuk keperluan kurban sehingga secara tidak langsung memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat.
 
Data Pemkab Parigi Moutong menunjukkan populasi sapi di kabupaten ini mencapai 32 ribu ekor berdasarkan data dua tahun lalu, dari jumlah itu hanya 10 persen diperdagangkan di dalam daerah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal.
 
"Perdagangan keluar masuk di daerah ini menjadi tantangan dalam melakukan upaya pencegahan berbagai jenis penyakit ternak. Sejauh ini kami belum menemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), meski begitu tetap harus diwaspadai," kata Arman menuturkan.
 
Ia juga mengimbau peternak selalu mewaspadai penyakit jembrana, karena penyakit tersebut cepat menular khususnya terhadap ternak sapi.
 
Jembrana disebabkan oleh retrovirus yang termasuk dalam keluarga retroviridae ditandai dengan berbagai gejala seperti depresi, anoreksia, demam, perdarahan ekstensif di bawah kulit, dan kebengkakan kelenjar limfe, terutama limfoglandula.
 
"Selain memperhatikan kesehatan maupun pakan, hal lain yang perlu dilakukan adalah membersihkan kandang secara periodik dan menjaga daya tahan tubuh ternak," ucapnya.