Adapun peresmian itu dirangkaikan dengan peresmian gedung Puskesmas Banasu Kecamatan Pipikoro dan Puskesmas Towulu Kecamatan Kulawi.
"Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sigi harus menjadi catatan penting dalam visi dan misi daerah sehingga apa yang kami dorong di sini merupakan percepatan pelayanan dasar, salah satunya di luar dari pendidikan dan infrastruktur yaitu kesehatan," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta, Rabu.
Ia mengemukakan dengan adanya Rumah Sakit Kauria bisa memudahkan melayani masyarakat di Kecamatan Kulawi, Kulawi Selatan, Pipikoro dan Lindu.
"Memang peralatan rumah sakit ini belum lengkap, tapi Insya Allah tahun 2025 nanti bisa dicukupkan sarana prasarana termasuk dokter ahli," ucapnya.
Ia menuturkan pada tahun 2024 akan membangun taman pada kawasan Rumah Sakit Kauria tersebut.
"Insya Allah tahun ini akan kami bangun landscape taman di kawasan Rumah Sakit Kauria, tentunya pemerintah daerah terus berupaya untuk menyelesaikan semuanya termasuk pembangunan rumah sakit ini," ujarnya.
Kata dia, agar semua pihak termasuk kepala desa, camat dan masyarakat setempat menjaga sarana prasarana yang ada di Rumah Sakit Kauria.
"Saya berharap untuk pengelolaan rumah sakit ini bisa pelan-pelan berjalan dengan baik," sebutnya.
Pembangunan Rumah Sakit Kauria di Kulawi guna meningkatkan kualitas dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Sigi.
Ia memastikan Rumah Sakit Kauria dapat memenuhi standar operasional sesuai syarat dari Kementerian Kesehatan.
"Ke depan harapannya fasilitas dan kualitas yang dimiliki rumah sakit ini mampu mendongkrak mutu pelayanan kesehatan di Kulawi," tuturnya.
Saat ini dokter ahli di Kabupaten Sigi sebanyak 20 orang yang bertugas di Rumah Sakit Tora Belo Sigi.
Jumlah puskesmas di Kabupaten Sigi yang tersebar di 16 kecamatan sebanyak 19 puskesmas.
Rumah Sakit Kauria mulai dibangun pada Agustus 2022 oleh Pemerintah Kabupaten Sigi.*
