Donggala (ANTARA) - Calon bupati Donggala Rahmad Arsyad menilai petani di daerah tersebut sudah lama dilupakan oleh pemerintah dan dibiarkan berjuang sendirian.
"Belum mendapatkan bibit unggul, ketersediaan pupuk dan kepastian harga komoditi adalah persoalan, serta tentu saja soal SDM petani," kata Rahmad Arsyad saat melakukan pertemuan di Desa Bale dan Guntarano, Kecamatan Tanantovea, Sabtu (5/10).
Rahmad mengatakan Desa Bale dan Guntarano termasuk daerah yang strategis bagi berbagai sentra perkebunan kemiri, bawang dan jagung.
Namun infrastruktur jembatan penghubung Desa Bale - Desa Guntarano tak memadai, ditambah tata air untuk kebutuhan pertanian dan desa belum terpenuhi.
"Persoalan itu mesti mendapatkan jaminan oleh pemerintah, InsyaAllah saya mengerti persoalan dan solusinya, tapi selama tidak memiliki kewenangan itu semua tidak bisa dilakukan," kata Rahmad.
Menurut Rahmad, pertanian dan perkebunan di Kabupaten Donggala perlu diperhatikan pemerintah sebagai upaya peningkatan ekonomi petani.
"Sudah terlalu lama mereka dilupakan dan dibiarkan berjuang sendirian tanpa kehadiran pemerintah," ucap Rahmad.
Dia berharap pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024, masyarakat cerdas menentukan pemimpin agar Kabupaten Donggala bisa maju dan ekonominya meningkat.