Poso, Sulteng (ANTARA) - Bank Indonesia berkomitmen membantu penguatan promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Sulawesi Tengah melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
BI bantu promosikan pariwisata Sulteng lewat GBBI dan BBWI
"Kampanye GBBI dan BBWI terus kami galakan, membangun kemitraan dengan para pihak mempromosikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulteng Rony Hartawan di Tentena, Kabupaten Poso, Minggu.
Ia mengemukakan, Festival Danau Poso (FDP) 2024 salah satu agenda kepariwisataan akbar di Sulteng dan masuk dalam Kharisma Even Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dalam promosikan potensi wisata Poso.
Menurut data Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Sulteng, tingkat kunjungan wisatawan nusantara di provinsi ini pada tahun 2023 sebanyak lima juta orang, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya 1,3 juta kunjungan.
Data BI juga menunjukkan pendapatan produk domestik bruto (PDB) dari sektor pariwisata secara nasional pada tahun 2022 sebanyak 127,3 miliar dolar AS, Sulteng hanya berkontribusi 0,05 persen, kemudian kontribusi dilihat dari kewilayahan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) hanya 4,11 persen.
"Kami siap membangun kolaborasi dengan pihak-pihak lainnya, di luar pemerintah. Memajukan pariwisata dibutuhkan intervensi yang kolektif,"ucapnya.
Oleh sebab itu pihaknya bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulteng memperkuat perannya dalam mempromosikan produk lokal dan keindahan alam provinsi ini dalam acara Harvesting BBI-BBWI yang menjadi bagian dari FDP, BI turut ambil bagian dengan menyediakan stan QRIS.
Menurutnya langkah yang dilakukan ini merupakan salah satu strategi menopang pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif, melalui penggunaan sistem pembayaran digital area wisata, pelaku usaha dan masyarakat umum.
"Pengunjung festival dan wisatawan dapat merasakan langsung kemudahan dan efisiensi transaksi non-tunai, yang diharapkan dapat meningkatkan adopsi penggunaan QRIS dan transformasi digital yang berkelanjutan di daerah tersebut," ujarnya.
Selain itu melalui stan QRIS, KPwBI Sulteng menyasar pengguna baru dengan memberikan pengalaman dan edukasi penggunaan QRIS yang cepat, mudah, murah, aman dan handal.
Termasuk bekerja sama dengan perbankan untuk mengakuisisi pelaku usaha untuk turut menggunakan QRIS sebagai alternatif pembayaran kekinian, sehingga dapat meningkatkan transaksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sebagaimana semangat GBBI-BBWI yang bukan hanya bangga, tapi belanja produk lokal.
"Hal yang sama juga pernah kami lakukan lewat Karya Kreatif Sulawesi Tengah (KKST) 2024 pada momentum HUT Ke-60 Sulteng, yang melibatkan 150 UMKM dengan 30.217 pengunjung menghasilkan transaksi belanja mencapai Rp2,3 miliar lebih selama empat hari kegiatan," katanya.
Ia menambahkan lewat GBBI dan BBWI pihaknya dan Kanwil Menkumham juga memfasilitasi layanan perizinan usaha bersama instansi, penerapan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) termasuk sertifikat produk halal.