Kupang (ANTARA) - Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang melaporkan bahwa seekor mamalia jenis paus sperma mati terdampar di pesisir pantai Pindu Hurani Tabundung Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi kepada ANTARA di Kupang, Rabu pagi, mengatakan saat ini tim BKKPN telah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT untuk mengecek kondisi paus tersebut.
“Saat ini masih ditangani oleh tim di lapangan. Lokasinya jauh dan susah sinyal sehingga kami juga belum data lengkap,” katanya.
Berdasarkan informasi yang didapat dari warga sekitar, mamalia paus sperma itu baru terdampar pada Selasa (5/11) malam.
Imam menambahkan bahwa jika dilihat dari fisik serta kondisi paus yang terdampar itu, belum mengalami pembusukan, dan diperkirakan baru satu hari mati.
“Kalo lihat fisiknya belum mengalami pembusukan, hitungannya mungkin sekitar baru satu harian mati,” ujar dia.
Saat ini ujar dia, kondisi paus sperma masih di lokasi, dan masih menunggu informasi terbaru dari tim yang berangkat ke lokasi. Terkait ukuran panjang dan lebar paus tersebut juga ujar dia, tim masih melakukan pendataan.
Dia berharap agar masyarakat atau nelayan tidak mengkonsumsi mamalia yang terdampar dan mati tersebut, karena dilindungi oleh undang-undang.*
Berita Terkait
Paus Fransiskus sambut baik kesepakatan gencatan senjata di Lebanon
Senin, 2 Desember 2024 10:02 Wib
Paus Fransiskus desak penyelidikan atas genosida di Jalur Gaza
Senin, 18 November 2024 9:32 Wib
Paus sebut pemboman Israel di Gaza dan Lebanon 'tidak bermoral'
Senin, 30 September 2024 9:11 Wib
PBNU nilai kunjungan Sri Paus jadi kontranarasi terhadap radikalisme
Kamis, 12 September 2024 9:40 Wib
Polri pastikan keamanan kepulangan Paus Fransiskus
Jumat, 6 September 2024 9:03 Wib
Paus Fransiskus, Imam Besar tandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal
Kamis, 5 September 2024 15:12 Wib
Imam Besar Nasaruddin: Masjid Istiqlal juga rumah untuk kemanusiaan
Kamis, 5 September 2024 14:11 Wib
Presiden Jokowi apresiasi Vatikan terus serukan perdamaian di Palestina
Rabu, 4 September 2024 11:35 Wib