Brida Provinsi Sulteng dampingi OPD tingkatkan nilai indeks inovasi daerah

id Brida Sulteng ,Indeks inovasi daerah ,Sulawesi Tengah ,Tingkatkan IID

Brida Provinsi Sulteng dampingi OPD tingkatkan nilai indeks inovasi daerah

Brida Sulteng melakukan pendampingan terhadap OPD untuk meningkatkan nilai IID di Palu, Kamis (16/1/2025). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan pendampingan terhadap organisasi perangkat daerah (OPD) dalam upaya meningkatkan nilai Indeks Inovasi Daerah (IID).

"Pendampingan ini merupakan wujud komitmen Brida dalam meningkatkan kematangan nilai IID yang ada di Provinsi Sulteng," kata Kepala Bidang Riset, Inovasi, dan Teknologi Daerah Brida Sulteng Hasim R di Palu, Kamis.

Ia mengatakan bahwa mulai awal tahun 2025 ini Brida Sulteng telah memberikan pendampingan kepada beberapa perangkat daerah guna meningkatkan nilai skor IID dari tahun sebelumnya.

Nilai skor IID Provinsi Sulawesi Tengah berada di angka 59,07 dengan predikat inovatif pada tahun 2024, yang mengalami peningkatan dari tahun 2023 yang hanya memperoleh skor 34,00 dengan predikat kurang inovatif.

Menurut dia, setiap OPD perlu memasukkan inovasi untuk meningkatkan kematangan IID yang ada di kabupaten/kota, untuk diikutkan dalam ajang penghargaan Innovative Government Award (IGA) yang digagas oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri.

Ia menerangkan bahwa untuk menjadi inisiator inovator tidak hanya perangkat daerah saja, melainkan juga dapat dilakukan oleh Gubernur, anggota DPRD, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga masyarakat.

"Adapun tahapan-tahapan dari inovasi daerah tersebut, yakni inisiatif, uji coba, dan tahap penerapan," ujarnya.

Sementara itu, IID sendiri terbagi menjadi dua aspek, yakni aspek satuan pemerintah daerah dan satuan inovasi, yang mana terdapat delapan variabel dan 36 indikator yang harus dipenuhi.

Hasim menjelaskan bahwa terdapat beberapa indikator yang harus dipenuhi dalam inovasi tersebut, di antaranya seperti teknologi inovasi daerah, inovasi bimbingan teknis, keterlibatan aktor inovasi, pelaksanaan inovasi daerah, jejaring inovasi, sosialisasi inovasi daerah.

Ia mengatakan bahwa pada profil pengisian inovasi daerah, diperlukan penjelasan secara naratif terkait rancang bangun, tujuan, manfaat, dan juga hasil inovasi yang diajukan.