Polda Sulteng tanam jagung di lahan 1.790 hektare

id Swasembada pangan, jagung, polda Sulteng, kapolda Sulteng, agus nugroho, petani, pertanian, tanan pangan, Sulawesi tenga

Polda Sulteng tanam jagung di lahan 1.790 hektare

Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho dan sejumlah pejabat pemerintah daerah melakukan penanaman jagung tahap awal yang dilaksanakan di Desa Labuan Panimba, Kabupaten Donggala, Selasa (21/1/2025). (ANTARA/Kristina Natalia)

Donggala, Sulteng (ANTARA) - Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) menanam jagung pada tahap awal program percepatan swasembada pangan di atas lahan 1.790 hektare dari luas lahan ditargetkan 55.628 hektare.

"Implementasi program tersebut kami memberdayakan masyarakat, berkolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) Sulteng, akademisi dan pihak terkait lainnya guna kesuksesan swasembada pangan," kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho usai penanaman jagung guna mendukung target 1 juta hektare jagung secara nasional yang berlangsung di Kabupaten Donggala, Selasa.

Ia mengemukakan, secara serentak Polda jajaran di 13 kabupaten/kota di Sulteng menanam jagung di lahan yang telah disiapkan, guna percepatan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Di Sulteng target khusus lahan penanaman komoditas jagung seluas 55.628 hektare dan Polda Sulteng siap implementasi program tersebut.

"Khusus di wilayah Desa Panimba, Kabupaten Donggala kami menanam jagung di lahan seluas 30 hektare. Penanaman jagung kami lakukan secara bertahap," ujarnya.

Ia juga mengapresiasi kelompok tani yang ikut berpartisipasi menyukseskan program prioritas pemerintah pusat, sebagaimana keinginan pemerintah sesingkat-singkatnya mencapai swasembada pangan.

“Fokus kami adalah mengelola lahan kering supaya menjadi produktif, guna meningkatkan ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan petani. Petani punya peran strategis dalam upaya pemenuhan pangan dalam negeri," tutur Agus.

Ia menambahkan program nasional tersebut yang diimplementasikan di daerah, tidak hanya menggandeng pemda maupun forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) setempat tetapi juga melibatkan peran pihak lain, diantaranya Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Perhutani, Inhutani dan sektor swasta lainnya.

Sebab dari lahan 55.628 hektare, sebagian akan menggunakan lahan perkebunan sawit plasma, yang mana komoditas jagung ditanam di bawah tegakan sawit.

"Dengan kolaborasi yang baik dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan, kami optimistis program ini akan membawa manfaat besar, baik dari sisi ekonomi maupun ketersediaan pangan," kata dia.