Parimo prioritaskan penanganan kemiskinan ekstrem

id bappelitbangda, pemkab Parimo, pj bupati, kemiskinan ekstrem, sulteng,KAT,penanggulangan kemiskinan

Parimo prioritaskan penanganan kemiskinan ekstrem

Dok- Kepala Bapplitbangda Parigi Moutong Irwan memberikan keterangan terkait percepatan penurunan stunting di daerah itu. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) tetap memprioritaskan penanggulangan kemiskinan ekstrem lewat intervensi berbagai program kolaborasi.

"Kemiskinan salah satu isu yang menjadi perhatian serius pemerintah daerah (pemda), oleh sebab itu penanganannya dilakukan secara kolaborasi melalui lintas sektor," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong Irwan di Parigi, Rabu.

Ia menjelaskan tiga tahun terakhir angka kemiskinan ekstrem terus mengalami penurunan cukup signifikan, dari 6,2 persen menjadi 1,3 persen pada tahun 2024.

Intervensi penanggulangan tersebut, salah satunya melalui program gerakan cepat pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Program itu salah satu yang memberikan andil terhadap penurunan angka kemiskinan ekstrem pada 2024, dengan anggaran hibah yang dikucurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng sebesar Rp8 miliar.

"Dari program gerakan cepat pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, sekitar 813 kepala keluarga (KK) diintervensi," ujarnya.

Ia mengemukakan 813 KK penerima manfaat program tersebut tersebar di lima kecamatan, yakni Palasa, Tinombo, Tinombo Selatan, Sidoan, dan Tomini.

Kemudian, upaya lain yang dilakukan, yakni membuka akses jalan di wilayah pemukiman masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang berada di pegunungan sebagai langkah menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.

"Akses jalan penting, supaya masyarakat KAT mudah menjual hasil produksi sekaligus menekan biaya transportasi," ucap Irwan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan secara umum di Parigi Moutong lima tahun terakhir secara bertahap mengalami penurunan dari angka 17 persen pada tahun 2020, kemudian tahun 2023 turun ke angka 14,6 persen, 2024 turun 14,2 persen.

"Faktor yang mempengaruhi kemiskinan cukup kompleks, di antaranya dipicu faktor ekonomi, sosial, budaya maupun politik, maka Pemkab Parigi Moutong melakukan langkah-langkah penanganan melalui strategi yang simultan melibatkan lintas sektor," kata dia.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.