Pemkab: Parigi optimis juara penilaian penurunan tengkes di Sulteng

id Bappelitbangda, tengkes, stunting, kekerdilan, pemkabparimo, Sulteng, irwan

Pemkab: Parigi  optimis juara penilaian penurunan tengkes di Sulteng

Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Parigi Moutong, Irwan. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong optimis kabupaten itu juara dalam penilaian aksi percepatan penurunan ketengkesan atau stunting tingkat Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2022.
 
"Kami optimis, karena daerah ini sudah melakukan intervensi hingga aksi ke lima dari delapan aksi konvergensi percepatan penanganan tengkes terintegrasi," kata Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong Irwan saat penilaian percepatan aksi penurunan stunting berlangsung di Parigi, Selasa.
 
Ia menjelaskan, empat tahun terakhir kabupaten ini secara konsisten menekan pertumbuhan tengkes di tingkat masyarakat dengan menjalankan berbagai program.
 
Dalam intervensi kegiatan di desa lokus, Bappelitbangda menjadi salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampun dari sisi perencanaan, sehingga aksi konvergensi sebagai standar baku menjalankan program penanganan telah dilaksanakan secara maksimal.
 
"Kami sudah berada di aksi kelima yakni pembinaan kader pembangunan masyarakat dan aksi satu hingga lima telah dilaksanakan 100 persen sesuai pengisian sistem monitoring pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi berbasis website melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)," tutur Irwan.
 
Kanal ini, katanya, menjadi salah satu indikator penilaian kesuksesan penanganan tengkes, selain rujukan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) serta aplikasi tentang Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBGM).
 
Menurutnya, berdasarkan cakupan aksi terpantau di aplikasi pemantauan pelaksanaan konvergensi Kemendagri, kabupaten/kota yang menjadi lokus penanganan tengkes masih Parigi Moutong yang sudah melakukan intervensi hingga aksi kelima.
 
Atas dasar itu, Pemkab Parigi Moutong optimis dapat meraih prestasi sebagai kabupaten inovatif dalam penanganan ketengkesan.
 
Ia menambahkan, dalam upaya percepatan penanganan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga telah ikut terlibat dengan menempatkan tim di 44 desa lokus di kabupaten itu yang mana target tahun 2023 angka di Parigi Moutong dapat tertekan di bawah 11 persen di lihat dari e-PPBGM, dan di bawah 26 persen dari data SSGI.
 
"Pada dasarnya, kami telah memiliki tim terpadu yang melibatkan OPD, pemangku kepentingan hingga pihak-pihak terkait lainnya sebagai bentuk komitmen pemerintah," demikian Irwan.