BPJAMSOSTEK bayar Rp34 miliar manfaat klaim 2025 di Sulteng

id Jamsostek, bpjamsostek, JKM, JKK, JHT, Luky Julianto, kepesertaan jamsostek, pekerja

BPJAMSOSTEK bayar Rp34 miliar manfaat klaim 2025 di Sulteng

Dok- BPJAMSOSTEK menyalurkan santunan jaminan kematian (JKM) kepada ahli waris peserta jamsostek atau salah satu pegawai di lingkungan Pemprov Sulawesi Tengah pada momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Palu, Selasa (20/5/2025). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) telah membayar Rp34 miliar lebih manfaat klaim kepada peserta program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) Tahun 2025 di Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Nilai puluhan miliar itu telah direalisasikan untuk tiga program yakni jaminan kematian (JKM), jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan hari tua (JHT) periode Januari hingga Mei 2025," kata Kepala Kantor BPJAMSOSTEK cabang Sulteng Luky Julianto di Palu, Selasa.

Ia menjelaskan jumlah penyaluran atau realisasi klaim senilai Rp34 miliar dari 14.692 kasus, penyaluran tertinggi yakni pembayaran JHT sebanyak 10.915 klaim, kemudian pembayaran JKK 3.022 klaim dan JKK 755 klaim.

Meski JHT tertinggi secara jumlah klaim, namun penyaluran tertinggi yakni JKM Rp22,8 miliar lebih, JKK Rp8,4 miliar lebih dan JHT Rp2,7 miliar lebih.

"Risiko-risiko yang dihadapi pekerja tentunya menjadi prioritas kami, karena manfaat Jamsostek harus dirasakan seutuhnya bagi peserta program ini," ujarnya.

Ia memaparkan BPJAMSOSTEK membagi kepesertaan menjadi empat segmen yakni peserta Penerima Upah (PU), peserta Bukan Penerima Upah (BPU), peserta konstruksi dan pekerja imigran.

Diakui dari keempat segmen tersebut segmen peserta penerima upah menjadi jumlah terbanyak yang terdaftar di BPJamsostek.

"Kalau segmen kepesertaan didominasi dari segmen pekerja penerima upah karena disini kan banyak perusahaan ya, terus dari peserta bukan penerima upah segmen ini juga masuk program sertakan, sedangkan pekerja sekjen imigran yang di daftarkan perusahaan juga mendapat pelayanan yang sama," turur Luky.

Menurut dia semakin banyak pekerja terlindungi Jamsostek, maka akan menurunkan potensi bertambahnya angka kemiskinan saat tulang punggung keluarga mengalami musibah dan bahkan meninggal dunia.

"Program Jamsostek salah satu bantalan sosial ekonomi yang terus digenjot pemerintah guna menekan kemiskinan. Kami berharap pemerintah daerah (pemda) dapat membiayai kepesertaan pekerja rentan, termasuk pihak swasta yang mempekerjakan orang terbuka terhadap data tenaga kerja," kata dia.

Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.