Toli-toli, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Tengah (Sulteng) memperkuat peran petugas pemasyarakatan Lapas Kelas II B Toli-Toli, guna memastikan stabilitas keamanan di lingkungan lapas.
"Lapas tidak bisa berdiri sendiri dalam menghadapi tantangan keamanan. Harus ada sinergi nyata antara Lapas, Polri, TNI, Kejaksaan, BNN, dan unsur lainnya. Keamanan adalah tanggung jawab bersama," kata Kakanwil Ditjenpas Sulteng Bagus di Toli-Toli, Minggu.
Kakanwil melakukan kunjungan ke Lapas Toli-Toli dalam rangka penguatan tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan, serta memastikan komitmen penerapan prinsip keamanan terpadu.
Ia menekankan bahwa keamanan lembaga pemasyarakatan tidak bisa ditangani secara sepihak. Untuk itu, kata dia, pentingnya sinergi dan kerja sama yang solid antara seluruh aparat penegak hukum (APH), terutama dalam menjaga stabilitas di lingkungan lapas.
Ia juga menekankan penerapan prinsip zero tolerance terhadap peredaran narkoba dan penyalahgunaan handphone di dalam lapas, serta pentingnya deteksi dini dan integritas petugas dalam menjaga muruah institusi.
Hal tersebut, kata dia, sejalan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-204.UM.05.06 Tahun 2025 tentang Bantuan Pengamanan di Lapas dan Rutan, yang menekankan perlunya kolaborasi nyata dalam menjaga keamanan.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan penuh dari aparat eksternal untuk memperkuat pengamanan dari segala potensi gangguan," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan apresiasi terhadap Lapas Toli-Toli yang bersinergi dengan Polsek Baolan untuk bantuan pengamanan, sebagai bentuk nyata dukungan antar-lembaga dalam menjaga ketertiban dan mencegah potensi gangguan di dalam lapas.
Ia mengatakan bahwa kolaborasi yang nyata dan komunikasi yang aktif menjadi kunci utama dalam menciptakan lapas yang aman, tertib, dan profesional.
"Melalui kunjungan ini, diharapkan tercipta kesadaran kolektif bahwa keamanan pemasyarakatan adalah urusan bersama," ujarnya.
