BMKG bangun gedung radar cuaca tipe S-Band di Natuna

id Radar S-Band,BMKG,Kepri,Natuna,Radar cuaca,FIR,Flight Information Region,BMKG Natuna

BMKG bangun gedung radar cuaca tipe S-Band di Natuna

Proses pembagunan radar cuaca tipe S-Band di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. ANTARA/Muhamad Nurman

Natuna (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membangun gedung radar cuaca tipe S-Band di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Natuna Feriomex Hutagalung di Natuna, Jumat, mengatakan sudah ada pemenang tender kegiatan pembangunan itu dan ditargetkan selesai sebelum 2025 berakhir.
Menurut dia, setelah gedung selesai dibangun dan dilakukan serah terima, sarana dan prasarana, termasuk radar akan langsung difungsikan.
Ia menjelaskan radar cuaca tipe S-Band memiliki kemampuan mendeteksi fenomena cuaca jarak jauh secara real-time.
Radar cuaca ini dibangun di Natuna guna memperkuat sistem pemantauan cuaca di wilayah perbatasan.
“Gedung ini dibangun bersebelahan dengan Kantor Stasiun Meteorologi Maritim (di Puak, Kecamatan Bunguran Timur) dan lahan tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna," ucap dia.
Pembangunan infrastruktur ini juga dalam rangka mendukung kesiapan Indonesia dalam pengelolaan ruang udara (Flight Information Region/FIR), khususnya di kawasan udara Natuna yang sebelumnya dikelola oleh negara lain.
Menurut dia, informasi cuaca yang akurat menjadi salah satu syarat penting dalam mendukung keselamatan penerbangan sipil maupun militer, serta aktivitas pelayaran di perairan Natuna.
"Proyek ini harus dimulai tahun ini, untuk dana yang digunakan berasal dari pinjaman luar negeri," ucap dia.
Menurut dia, Natuna merupakan wilayah strategis nasional yang menjadi prioritas penguatan infrastruktur sistem informasi meteorologi guna mendukung kedaulatan udara dan keselamatan transportasi.
"Dengan adanya radar ini, kita juga bisa memitigasi bencana," katanya.


Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.