Palu (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat realisasi pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Agustus 2025 sebesar Rp5,14 triliun atau 68,43 persen dari target.
Kepala Kanwil DJPb Sulteng Teddy Suhartadi Permadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Palu, Rabu, mengatakan capaian itu mengalami kontraksi 38,31 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Realisasi pendapatan negara tersebut didominasi oleh penerimaan pajak dalam negeri sebesar Rp2,92 triliun yang mengalami kontraksi 54,74 persen (yoy),” katanya.
Sedangkan dari sisi belanja, menurut dia, hingga akhir Agustus 2025 realisasi belanja APBN mencapai Rp15,06 triliun atau 55,70 persen dari pagu, dengan pertumbuhan terkontraksi 9,02 persen (yoy).
Belanja negara di Sulawesi Tengah didominasi oleh transfer ke daerah dan Dana Desa (TKDD) dengan rincian belanja Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp6,52 triliun, dan Dana Bagi Hasil (DBH) Rp2,24 triliun, katanya, menjelaskan.
Selanjutnya Dana Transfer Khusus Rp1,62 triliun, DAK Non Fisik Rp1,51 triliun, Dana Desa Rp1,13 triliun, dan DAK Fisik mencapai Rp112,74 miliar.
Ia mengatakan berdasarkan realisasi tersebut, APBN Regional Sulawesi Tengah mencatatkan defisit sebesar Rp9,91 triliun.
Teddy juga mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah pada Triwulan II 2025 mencapai 7,95 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 5,12 persen (yoy).
“Pertumbuhan signifikan ini disumbang oleh sektor industri pengolahan, pertanian, kehutanan dan perikanan, serta pertambangan dan penggalian,” ujar dia.
Ia mengatakan meskipun pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua mencatatkan nilai yang sangat positif, inflasi Agustus 2025 masih cukup tinggi, yakni sebesar 4,02 persen (yoy), jauh di atas target pemerintah sebesar 2,5 persen ±1 persen.
