Loddy Surentu pimpin Kerukunan Keluarga Kawanua Sulteng

id Kawanua, Loddy

Loddy Surentu pimpin Kerukunan Keluarga Kawanua Sulteng

Ketua DPP KKK Ronny F Sompie dan Ketua DPD KKK Sulteng Loddy Surentu (pakai pakaian adat) berfoto bersama sebagian keluarga Kawanua dari Jakarta dan Kota Palu usai acara pelantikan di Palu, Minggu (12/11) malam. (Antarasulteng.com/Istimewa)

Gubernur Longki Djanggola: KKK hendaknya jadi perekat-pemersatu bangsa.
Palu (Antarasulteng.com) - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Ronny F Sompie melantik Dewan Pengurus Daerah KKK Sulawesi Tengah periode 2017-2022 yang diketuai Dr Loddy Surentu, MPd.MM, berlangsung di Restoran Merry Glow Palu, Minggu (12/11) malam.

Dr Loddy Surentu, MPd.MM didampingi sembilan wakil ketua di antaranya Matindas Janus Rumambi, Errol Kimbal, AKBP Teddy D Salawati, dan Astrid Sandagang. Sementara posisi sekretaris dipegang Jimmy Dumanauw dan Jolanda Pusung Wentinusa sebagai bendahara.

Selain DPD KKK, Ronny Sompie yang juga Dirjen Imigrasi Kemenkumham itu melantik Dewan Pembina dan Dewan Penasehat KKK Sulteng.

Adapun Dewan Pembina KKK Sulteng di antaranya dr. Altin Mongi, Anwar Ponulele, Pendeta Abraham Lumowa, Abdullah Kawulusan, Adma Mado.

Sementara yang dipercaya sebagai Dewan Penasehat KKK Sulteng yaitu Letkol TNI Purn W Potuh, Petrus Makarawung, Ridwan Mumu, Recky Wentinusa dan Fredy Kaunang.

Pelantikan berjalan meriah, diawali dengan tari-tarian dan lagu daerah Minahasa dan lokal Sulteng dan diakhiri dengan makan malam bersama.

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP KKK Ronny Sompie mengajak seluruh warga Kawanua di Sulteng untuk bersama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam penyelenggaraan negara.

"Selain itu juga menaati hukum yang berlaku dengan memelihara hubungan baik dan kekerabatan sesama warga Kawanua sebagai model masyarakat yang menghargai kemajemukan sesuai dengan kearifan budaya Minahasa," kata Ronny Sompie, mantan Kapolda Bali.

Sebagai Ketua Umum KKKK, perwira tinggi Polri berpangkat jenderal dengan dua bintang di pundak itu mengingatkan bahwa masyarakat Kawanua mempunyai kepentingan untuk memastikan kemajemukan tetap dipertahankan demi kelangsungan NKRI dan berjalannya pemerintahan nasional dan daerah yang efektif.

Ia menjelaskan bahwa KKK sebagai organisasi kemasyarakatan asal Sulawesi Utara di perantauan berdiri pertama kali di Jakarta pada 21 Mei 1973 dan pada tahun ini telah berusia 44 tahun.

"Ini adalah suatu perjalanan cukup panjang yang telah dirintis oleh para senior sebelum kami dan telah banyak pencapaian sukses yang dibuat untuk mempersatukan warga Kawanua perantauan dan melestarikan adat dan budaya Minahasa," tutur mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri ini.

Sementara itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang diwakili Asisten II Bunga Elim Somba mengatakan masyarakat Sulteng sangat majemuk dengan keberagaman etnis, budaya, agama, aspirasi dan lain sebagainya.

Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, gubernur berharap KKK dapat sejalan dengan program pemerintah daerah sebagai mitra dalam pembangunan, sekaligus menjadi media yang dapat membangun kebersamaan yang harmonis, baik dalam keluarga besar Kawanua maupun terhadap masyarakat Sulteng.

Selain itu katanya, organisasi KKK Sulteng hendaknya dapat berfungsi sebagai alat perekat-pemersatu antar kelompok etnis di daerah ini.

"Jangan ada sifat membeda-bedakan atau berkelompok-kelompok. Mari kita buang sifat-sifat yang demikian itu, tunjukkan kebersamaan kita dalam kekeluargaan sebagai Warga Negara Indonesia yang mampu membangun bangsa, negara dan masyarakat menuju kedamaian dan kesejahteraan," tuturnya.

Oleh karena itu lanjut Gubernur Longki, kepada para pengurus DPD KKK Sulteng agar dapat melakukan berbagai upaya pembinaan dari aspek sosial, budaya, ekonomi dan keagamaan serta dapat mengangkat prioritas utama dalam program kerjanya.

Acara pelantikan yang dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan daerah Provinsi Sulteng dan Kota Palu diakhiri dengan makan malam serta foto bersama.