Dataran Napu cocok kembangkan kopi dan sapi

id kopi,sapi

Dataran Napu cocok kembangkan kopi dan sapi

Arsip. Petani memetik kopi (FOTO ANTARA)

Palu, (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam beberapa tahun ke depan akan mengembangkan tanaman kopi dan ternak sapi di dataran tinggi Napu, Kabupaten Poso.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Nahyun Biantong di Palu, Sabtu mengatakan dataran Napu sangat cocok untuk pengembangan komoditas kopi arabica juga peternakan sapi potong.

Selain lahan yang ada di wilayah itu cukup luas, juga kondisi tanah dan iklim sangat mendukung.

Karenanya, pengembangan kopi diarahkan ke dataran tinggi Napu. Begitu pula untuk peternakan sapi potong secara besar-besaran di wilayah tersebut.

Dataran Napu juga selama ini merupakan sentra pengembangan berbagai jenis komoditas hortikultura seperti bawang, cabe, kubis, tomat, kentang, wortel dan buah-buahan.

Selama ini, kata Nahyun, produksi hortikultura di pasarkan ke Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah. Bahkan sebagian produknya juga dijual ke Kalimantan Timur, Gorontalo dan Manado.

Khusus pengembangan kopi arabica dan ternak sapi potong, kata Nahyun, baru dilakukan dua tahun terakhir. Untuk kopi arabica meski baru dibudidayakan dua tahun terakhir namun pertumbuhannya cukup bagus.

Dataran Napu, kata dia, memiliki padang ilalang yang cukup luas tersebar di seluruh kecamatan di dataran itu.

"Jadi, soal pakan ternak sapi cukup tersedia dalam jumlah yang memadai," katanya.

Di Sulteng, terdapat dua daerah penghasil kopi terbesar yakni Poso dan Kabupaten Sigi. Kopi dari dua daerah tersebut cukup terkenal di Palu.

Para peminum kopi di Palu sangat suka dengan kopi asal Poso dan Sigi karena memiliki aroma dan rasanya sangat khas.

Luas areal tanaman kopi robusta di daerah ini sekitar 10.884 hektare dengan jumlah produksi per tahunnya sekitar 7.674 ton.

Sedangkan areal tanaman kopi arabica saat baru sekitar 257 hektare dengan produksi 147 ton per tahun. Harga biji kopi robusta di pasaran Rp25.000/kg.