Linda Gumelar: Perempuan Harus Cerdas

id linda, perempuan, wanita

 Linda Gumelar: Perempuan Harus Cerdas

Linda Gumelar (ANTARA/Rosa Panggabean)

Bogor - Menteri Negara Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, mengatakan perempuan Indonesia harus cerdas agar bisa berperan dalam pembangunan.

"Perempuan Indonesia harus cerdas agar mereka tahu hak dan kewajibannya dalam proses pembangunan," katanya saat menghadiri acara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Bogor, Sabtu.

Menteri menyebutkan, pembentukan perempuan Indonesia yang pintar harus dimulai sejak dini atau saat masih duduk di bangku sekolah.

"Agar terbentuk perempuan yang cerdas maka anak-anak Indonesia harus diberikan berbagai pengetahuan sejak di bangku sekolah yang salah satu di antaranya adalah pemahaman tentang kesetaraan gender," katanya.

Linda menilai pemahaman kesetaraan gender di masyarakat masih minim, karena itu perlu dilakukan sosialisasi menyeluruh tentang pemahaman gender.

Namun demikian, menurut dia, pemahaman gender itu tidak harus diberikan kepada kaum wanita saja, tetapi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk kaum pria.

Menteri mengatakan, salah satu contoh kasus yang dijumpai saat dirinya melakukan sosialisasi gender, sebagian besar peserta didominasi oleh kaum wanita.

"Di sini kita melihat bahwa masih banyak orang yang menilai gender itu berhubungan dengan perempuan, padahal pengertian sebenarnya gender tidak hanya mengedepankan perempuan tapi, kesamaan hak antara wanita dan pria. Jadi, kaum laki-laki juga harus memahaminya," kata Menteri.

Untuk itu, menteri mengatakan, perlu dilakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait pemahaman gender.

Pemahaman yang disampaikan sejak dini akan menjadi modal dasar anak-anak Indonesia, khususnya anak perempuan, untuk mempersiapkan diri dengan bekal ilmu pengetahuan.

Menurut dia, perempuan yang cerdas dapat mengatur hidupnya secara lebih baik, mengetahui masa menikah dengan tepat, dan dapat mengatur arah rumah tangga yang baik, sehingga melahirkan anak-anak yang sehat dan kuat.

Menteri mengatakan, banyak kasus "trafficking" di Indonesia yang melibatkan perempuan dan anak sebagai korbannya.

Dari jumlah total penduduk Indonesia, 30 persen di antaranya masih berusia anak-anak dan 70 persen dari total seluruh penduduk Indonesia terdiri dari wanita dan anak.

"Oleh karena itu, perempuan Indonesia harus pintar, sehingga permasalahan yang melibatkan kaum perempuan dapat ditekan jumlahnya. Ibu yang pintar dapat mengatur rumah tangga dengan baik, melahirkan dan mendidik anak yang sehat dan kuat," katanya.

Dengan pemahaman yang dimilikinya, maka perempuan Indonesia dapat meraih haknya dan tentunya dapat berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. (KR-LR)