PRT Indonesia Dipukuli Majikan Karena Terlambat Bangun

id prt, tki, malaysia

PRT Indonesia Dipukuli Majikan Karena Terlambat Bangun

Ilustrasi (antaranews)

... bahwa sejak enam bulan bekerja ditempat majikannya itu, dia terpaksa menangggung pekerjaan yang berat karena harus melakukan berbagai pekerjaan sejak pukul 05.00 hingga malam
Kuala Lumpur, (antarasulteng.com) - Seorang pembantu rumah tangga asal Jakarta, Suryani Abdullah (21) dipukuli oleh majikannya di Kedah, Malaysia gara-gara persoalan sepele karena dia terlambat bangun pagi.

Suryani mengaku, kekejaman majikannya sudah berlangsung sejak ia mulai bekerja enam bulan lalu.

Tidak tahan terus dipukuli dan sering dimaki-maki, bahkan diancam dipulangkan, akhirnya dia memutuskan untuk lari dari rumah majikannya, demikian dilaporkan sejumlah media massa terbitan Kuala Lumpur, Selasa.

Suryani menceritakan bahwa sejak enam bulan bekerja ditempat majikannya itu, dia terpaksa menangggung pekerjaan yang berat karena harus melakukan berbagai pekerjaan sejak pukul 05.00 hingga malam.

Dia mengaku sering diancam dipulangkan ke Indonesia jika enggan menuruti perintah majikan.

"Majikan saya selalu minta saya mengerjakan banyak pekerjaan. Pada  Jumat lalu (23/11) saya bekerja hingga malam. Karena terlalu letih, keesokan harinya, saya terlambat bangun sekitar pukul 07.00 pagi. Majikan pun marah dan tidak senang dengan alasan terlambat bangun itu," ungkapnya.

Selanjutnya, kata Suryani, majikannya bertindak kasar dengan memukul tangan, badan dan wajahnya dengan benda tumpul hingga bengkak dan sakit.

Suryani menambahkan sebelumnya dirinya juga sering mendapatkan perlakukan kasar dari majikannya tersebut.

Tidak mampu menahan derita ini lagi, akhirnya dia putuskan untuk  melarikan diri dari rumah majikannya di Taman Sejahtera, Sungai Petani, Kedah.

Dia kemudian diselamatkan oleh tetangga majikannya dan segera memberikan pertolongan mengingat kondisi tubuhnya yang sangat lemah.

Setelah itu, dia dibawa ke sebuah klinik tapi pihak klinik enggan merawatnya karena takut berurusan dengan polisi. Dengan rasa kecewa, kemudian Suryani dibawa ke Skuad Bantuan Krisis MCA (CRSM) dan oleh wakil CRSM dia diantar ke kantor agen penyalur dia bekerja.

Sementara itu,  Asisten Komisioner Khalil Arifin dari Kepolisian Daerah Kuala Muda, mengatakan pihaknya telah mengambil keterangan majikan korban dan Suryani.

Namun demikian, polisi belum menahan majikan Suryani.  
(N004/SKD)