Menhan Ryamizard diangkat sebagai anak adat "Babrongko Umandrow" Papua

id Memhany, Ryamizard Ryacudu, diangkat, sebagai anak adat, Babrongko Umandrow, Papua

Menhan Ryamizard diangkat sebagai anak adat "Babrongko Umandrow" Papua

Tokoh Desa Babrongko Umandrow tengah mengenakan topi adat Papua kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang diangkat sebagai anak adat di Desa Babrongko Umandrow, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (19-9-2019). ANTARA/Syaiful Hakim

Pengangkatan anak adat ini tidak bisa diintervensi oleh pihak mana pun karena ini keputusan adat
Jayapura (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu diangkat sebagai anak adat Desa Babrongko Umandrow karena jasanya terhadap masyarakat Papua dalam menumbuhkan semangat cinta tanah air melalui program bela negara.

Pengangkatan Ryamizard sebagai anak adat Desa Babrongko Umandrow itu ditandai dengan pengalungan kalung yang terbuat dari batu dan topi adat Papua oleh Kepala Suku Adat Desa Babrongko Umandrow Ramses Wali di Desa Babrongko Umandrow Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu.

"Pengangkatan anak adat ini tidak bisa diintervensi oleh pihak mana pun karena ini keputusan adat," kata Ramses.

Ramses Wali juga mengusulkan Ryamizard Ryacudu diberikan gelar sebagai "Bapak Bela Negara Indonesia" karena melalui program bela negara, masyarakat Papua lebih cinta tanah air dan mampu mencegah kerusuhan dan demo anti-NKRI di Papua.

"Sudah sepatutnya Menhan Ryamizard Ryacudu diberikan gelar Bapak Bela Negara Indonesia," kata Ramses.

Sementara itu, Menhan Ryamizard Ryacudu menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh Kepala Suku Adat Desa Babrongko Umandrow.

"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat adat. Ini merupakan kehormatan yang sangat besar dan tentunya kehormatan ini akan saya pegang teguh sampai kapan pun dan saya akan menjaga nama besar adat ini," kata Ryamizard.

Ia juga siap membantu untuk kelangsungan hidup masyarakat Papua, khususnya Desa Babrongko Umandrow, sampai kapan pun karena adat ini perlu mendapatkan perhatian yang sama.

"Kalau orang tidak tahu adat, itu namanya kurang ajar," kata Menhan.

Dalam kesempatan itu, Ramses Wali juga menyerahkan buku berjudul "Ryamizard Ryacudu, Pertahanan Negara, dan Papua" yang ditulis olehnya kepada Menhan.

Buku itu berisi tentang resep dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, salah satunya melalui program bela negara.

Dalam memenuhi undangan ke Desa Babrongko Umandrow itu, Menhan bersama rombongan harus menempuh perjalanan sekitar 50 menit dari Bandara Sentani, Jayapura, Papua.

Dari Bandara Sentani, Menhan bersama rombongan menggunakan jalur darat ke Dermaga Yahim dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Dari Dermaga Yahim, Menhan harus menggunakan speed boat untuk sampai ke Desa Babrongko Umandrow yang melintasi danau Sentani.