Palu, (antarasulteng.com) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis memimpin perburuan kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Poso usai terjadi baku tembak yang melibatkan aparat polisi dan kelompok bersenjata, Kamis (30/10).
Pejabat Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Kompol Rostin Tumaloto di Palu, Jumat, mengaku belum mengetahui sampai kapan Kapolda Idham Azis berada di Kabupaten Poso yang berjarak sekitar 200 kilometer dari Kota Palu itu.
"Kapolda langsung ke Poso begitu mendengar informasi baku tembak di sana," kata Rostin.
Baku tembak yang melibatkan polisi dan kelompok sipil bersenjata tersebut terjadi pada Kamis (30/10) pagi di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Baku tembak yang berlangsung beberapa menit tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak.
Rostin mengaku belum mengetahui hasil penyisiran yang melibatkan Brimob Polda Sulawesi Tengah dan pasukan dari Polres Poso tersebut.
Idham Azis sendiri pernah menjabat Wakil Komandan Densus 88 Antiteror sehingga memiliki perhatian besar terhadap aksi terorisme di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah.
Beberapa pekan sebelumnya, kelompok sipil bersenjata tersebut juga menembaki polisi yang akan melakukan olah tempat kejadian ledakan bom di sebuah daerah di Kabupaten Poso.
Polisi yang menaiki kendaraan lapis baja ditembaki dari tiga lokasi namun tidak menimbulkan korban. Polisi justru membalas serangan tersebut sehingga kelompok bersenjata tersebut kabur ke tengah hutan.
Kelompok bersenjata di Poso yang berjumlah sekitar 20 orang itu saat ini masih bersembunyi di wilayah Poso pesisir yang dipimpin Santoso. Mereka menamakan dirinya sebagai Mujahidin Indonesia Timur.
Kelompok berbahaya tersebut juga memiliki simpatisan yang mendukung pergerakan mereka dengan mengirimkan amunisi, senjata, dan sejumlah logistik lainnya.
Aparat kepolisian sendiri telah menangkap belasan kaki-tangan kelompok bersenjata tersebut di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah. (skd)
Pejabat Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Kompol Rostin Tumaloto di Palu, Jumat, mengaku belum mengetahui sampai kapan Kapolda Idham Azis berada di Kabupaten Poso yang berjarak sekitar 200 kilometer dari Kota Palu itu.
"Kapolda langsung ke Poso begitu mendengar informasi baku tembak di sana," kata Rostin.
Baku tembak yang melibatkan polisi dan kelompok sipil bersenjata tersebut terjadi pada Kamis (30/10) pagi di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Baku tembak yang berlangsung beberapa menit tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak.
Rostin mengaku belum mengetahui hasil penyisiran yang melibatkan Brimob Polda Sulawesi Tengah dan pasukan dari Polres Poso tersebut.
Idham Azis sendiri pernah menjabat Wakil Komandan Densus 88 Antiteror sehingga memiliki perhatian besar terhadap aksi terorisme di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah.
Beberapa pekan sebelumnya, kelompok sipil bersenjata tersebut juga menembaki polisi yang akan melakukan olah tempat kejadian ledakan bom di sebuah daerah di Kabupaten Poso.
Polisi yang menaiki kendaraan lapis baja ditembaki dari tiga lokasi namun tidak menimbulkan korban. Polisi justru membalas serangan tersebut sehingga kelompok bersenjata tersebut kabur ke tengah hutan.
Kelompok bersenjata di Poso yang berjumlah sekitar 20 orang itu saat ini masih bersembunyi di wilayah Poso pesisir yang dipimpin Santoso. Mereka menamakan dirinya sebagai Mujahidin Indonesia Timur.
Kelompok berbahaya tersebut juga memiliki simpatisan yang mendukung pergerakan mereka dengan mengirimkan amunisi, senjata, dan sejumlah logistik lainnya.
Aparat kepolisian sendiri telah menangkap belasan kaki-tangan kelompok bersenjata tersebut di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah. (skd)