Palu (Antaranews Sulteng) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Moh. Hidayat Lamakarate mengaku masih mengkhawatirkan kesiapan jalan dalam mendukung pelaksanaan lomba balap sepeda wisata internasional bertajuk Tour de Central Celebes (TdCC) II-2018.

"Saya baru melintas di ruas jalan Tawaeli-Toboli, dan kondisinya masih seperti itu, padahal pelaksanaan TdCC tinggal 45 hari lagi," katanya saat mewakili Gubernur Sulteng Longki Djanggola memimpin rapat koordinasi panitia penyelenggara TdCC bersama berbagai instansi terkait di Palu, Jumat.

Menurut dia, ruas Tawaeli-Toboli adalah lintasan utama untuk etape IV dan tidak ada jalur alternatif, sehingga mau-tidak mau, siap tidak siap, ruas jalan ini harus siap saat TdCC berlangsung," ujarnya.

Di ruas Tawaeli-Toboli yang lebih dikenal dengan jalur Kebun Kopi ini, sedang berjalan proyek strategis nasional berupa peningkatan jalan dan penanganan lereng yang dibiayai dana APBN sekitar Rp200 miliar tahun 2018-2019.

Selain ruas jalan Tawaeli-Toboli, Hidayat yang juga Ketua Panitia Penyelenggara TdCC II itu juga menerima laporan adanya sejumlah jembatan di sepanjang rute TdCC dari Kota Luwuk ke Kota Palu, yang masih dalam proses perbaikan.

Hidayat juga menyebut ruas Palu-Donggala yang masih terdapat banyak jalan aspal berlubang atau bergelombang serta pasir kerikil yang menutupi jalan aspal yang berasal dari ceceran truk-truk pemuat pasir kerikil milik perusahaan tambang galian C yang banyak beroperasi di sepanjang lintasan itu.
  Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng Syaifullah Djafar (kiri) dan Kepala BPJN XIV Palu Satryo Utomo memberikan penjelasan soal kesiapan jalan dan jembatan mendukung TdCC dalam Rakor Panitia TdCC di Palu, Jumat (31/8) (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)
Baca juga: BPJN XIV jamin rute TDCC-2018 mulus sebelum lomba

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng Syaifullah Djafar menyatakan bahwa pihaknya bersama Balai Pelaksana Jalan nasional (BPJN) XIV Palu sedang berupaya keras agar seluruh badan jalan yang menjadi lintasan TdCC dalam kondisi mulus saat pelaksanaan iven internasional ini.

"Ada delapan jembatan di sepanjang lintasan ini yang masih dalam tahap pengerjaan, namun kami optimistis tiga jembatan akan selesai sebelum TdCC, sedngkan lima jembatan lainnya akan disiasati dengan jalur alternatif yang memenuhi standar pelaksananaan balapan berskala internasional ini," ujarnya.

Terkait jalur Palu-Donggala yang masih berlubang-lubang dan ditutupi pasir-kerikil, Syaifullah menyebut bahwa sedang dilakukan penutupan lubang dan perataan perukaan jalan (over-lay) dan diyakini siap digunakan pada hari 'H' TdCC.

"Pada 14 hari menjelang TdCC, kami akan melakukan pertemuan dengan seluruh pengusaha tambang galian C untuk meminta dukungan mereka membersihkan jalan dari pasir kerikil yang berserakan agar tidak membahayakan pebalap," ujarnya.

Sedangkan Kepala BPJN XIV Palu Satryo Utomo mengatakan bahwa salah satu kendala dalam percepatan penyelesaian peningkatan jalan Tawaeli-Toboli adalah terlalu banyak pihak yang meminta dispensasi untuk melintasi jalur tersebut justru pada saat jalan sedng ditutup untuk memperlancar pekerjaan kontraktor.

"Di ruas itu memang ada jadwal buka tutup jalan agar kontraktor leluasa dan lebih cepat bekerja, namun kalau terlalu sering ada permintaan dispensasi, maka pelaksanaan pekerjaan akan terhambat. Kami sangat memohon dukungan semua pihak soal ini," ujarnya.

Rakor Panitia TdCC itu dihadiri sekitar 150 orang dengan acara pokok mendengarkan laporan tjuh kepala daerah yang wilayahnya dilintasi rute TdCC yakni Banggai, Tojo Unauna, Poso, Parigi Moutong, Sigi, Donggala dan Kota Palu.

TdCC yang akan diikuti 125 pebalap dari 16 negara termasuk Indonesia itu, akan berlangsung 14-18 Oktober 2018, mengambil star di Luwuk, Ibu Kota Kabupaten Banggai dan finish di Kota Palu dengan panjang lintasan 760 kilometer yang dibagi dalam lima etape. 
  Logo TdCC 2018 (Antaranews Sulteng/Istimewa) 

Pewarta : Rolex Malaha
Editor :
Copyright © ANTARA 2024