Jakarta (ANTARA) - Pelatih PSM Makassar Bojan Hodak menganggap layak hasil imbang 1-1 saat berhadapan kontra wakil Filipina Kaya FC-Iloilo dalam laga Grup H Piala AFC 2020 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa.
“Ini hasil yang adil. Kedua tim layak mendapatkan satu poin,” ujar Bojan setelah pertandingan.
Walau secara pribadi mengaku tidak terlalu senang karena PSM tidak menang, juru taktik asal Kroasia tersebut menyadari bahwa skuatnya tidak menunjukkan permainan maksimal dalam pertandingan tersebut.
PSM harus kehilangan sang kapten Willem Jan Pluim karena menjalani hukuman larangan bertanding dan beberapa pemain dalam kondisi tidak fit seperti penyerang berkewarganegaraan Brasil Giancarlo Rodrigues.
Selain itu, PSM hanya bermain dengan 10 orang sejak menit ke-10 saat melawan Kaya FC setelah bek Dedy Gusmawan mendapatkan kartu merah hasil dari dua kartu kuning.
“Meski demikian, para pemain memperlihatkan upaya terbaik mereka dalam pertandingan. Saya senang melihat sikap yang mereka tunjukkan,” kata Bojan.
Penyerang PSM Osas Saha mengakui bahwa kartu merah membuat timnya harus mengubah strategi.
Namun, semua pemain skuat berjuluk Juku Eja dapat beradaptasi dengan baik dan mampu menahan imbang lawannya. Osas sendiri mencetak gol tunggal PSM dalam laga tersebut.
“Hari ini luar biasa,” tutur penyerang berusia 33 tahun itu.
PSM yang berlaga dengan 10 pemain sejak menit kesepuluh menahan imbang tim tamu dari Filipina Kaya FC-Iloilo dengan skor 1-1 dalam lanjutan laga Grup H Piala AFC 2020 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/3).
PSM unggul terlebih dahulu melalui kaki Osas Saha sebelum dibalas oleh Kaya FC melalui Eric Giganto.
Satu poin belum menggeser posisi PSM dari peringkat ketiga klasemen sementara Grup H dengan empat poin dari tiga laga. Kaya FC tetap memimpin klasemen dengan lima poin.