Pasien COVID-19 Sulteng bertambah menjadi 1.390 orang dan 908 sembuh

id Sulteng,Palu,Corona,Sandi,Resesi,Omnibus law

Pasien COVID-19 Sulteng  bertambah menjadi 1.390 orang dan 908 sembuh

Ilustrasi - Polisi memberikan masker kepada warga untuk dikenakan di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi tengah, Rabu (30/9/2020). ANTARA/Basri Marzuki/foc

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Haris Kariming menyatakan 64 orang yang berada di sejumlah daerah terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini.



"Hari ini 51 orang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usap (swab) sehingga secara kumulatif 1.390 orang telah terinfeksi COVID-19 hingga hari ini," katanya di Palu, Kamis malam.



Ia menerangkan 51 orang itu berada di sejumlah kabupaten dan kota di Sulteng antara lain 21 orang di Kota Palu, 14 orang di Kabupaten Banggai, empat orang di Parigi Moutong, empat orang di Morowali Utara, dua di Morowali, satu orang di Tojo Una-Una, tiga orang di Sigi dan dua orang di Tolitoli.



Selain itu, lanjutnya, 15 pasien COVID-19 masing-masing 13 orang di Banggai Kepulauan, satu orang Morowali Utara dan satu orang di Sigi dinyatakan sembuh hari ini sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 Sulteng yang sembuh berjumlah 908 orang.



Sementara itu, Haris mengatakan satu pasien COVID-19 di Poso dan satu pasien Banggai dinyatakan meninggal dunia. Secara kumulatif total pasien COVID-19 yang meninggal dunia hingga kini berjumlah 54 orang.



"Saat ini 428 pasien masih menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. Kemudian 250 sampel usap COVID-19 dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu," tambahnya.



Haris berharap hasil pemeriksaan 250 sampel usap tersebut negatif agar tidak terjadi ledakan kasus COVID-19 di Sulteng.



Olehnya ia mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.



"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan di Sulteng," katanya.