NasDem Sulteng: Penanggulangan bencana harus masuk dalam RPJMD Sigi

id Atha Mahmud,Dpw nasdem sulteng,Nasdem sulteng,Bencana sigi,Penanggulangan bencana sigi

NasDem Sulteng:  Penanggulangan bencana harus masuk dalam RPJMD Sigi

Ketua DPW Partai NasDem Sulteng Atha Mahmud (tengah) (Dok NasDem Sulteng)

Palu (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi Sulawesi Tengah menilai pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana harus menjadi prioritas dalam penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sigi tahun 2021 - 2024.

"Penyusunan RPJMD sebaiknya memperhatikan kebencanaan untuk masa depan," ucap Ketua DPW NasDem Sulteng Atha Mahmud, di Palu, Senin, menanggapi persiapan penyusunan RPJMD oleh Pemkab Sigi.

Pernyataan Ketua DPW NasDem Sulteng Atha Mahmud seiring dengan seringnya Kabupaten Sigi dilanda bencana alam banjir bandang dan longsor.

Ia mengatakan peristiwa banjir bandang yang menghantam Desa Bolapapu Kecamatan Kulawi Raya, Desa Bangga, Poi Kecamatan Dolo Selatan, Tuva Kecamatan Gumbasa dan Desa Beka Kecamatan Marawola, harus menjadi catatan penting bagi Pemkab Sigi untuk memprioritaskan pengurangan risiko bencana.

Atha menambahkan Pemkab Sigi perlu bersinergi dengan desa dalam upaya pengurangan risiko bencana.

"Oleh karena itu, perlu memperhatikan kemampuan desa dalam membangun mitigasi bencana," kata Atha.

Menurur dia, salah satu fakfor penyebab terjadinya banjir karena kerusakan daerah aliran sungai di Kabupaten Sigi.

 "Hampir semua sungai menjadi sumber penyebab banjir, terutama pascabencana gempa, kini rusak parah," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, perlu strategi khusus menangani masalah ini di masa depan, melalui kajian yang tepat dan penentuan mitigasi sesuai konteks masyarakat setempat.

Pemkab Sigi, ujar dia, perlu memberikan perhatian serius kepada warga yang bermukim di sekitar alur sungai.

"Hal itu diperlukan strategi pemulihan yang bukan sekedar menempatkan mereka sebagai pengungsi sementara, melainkan juga perlu ada strategi masa depan yang memastikan mereka tidak mengalami bencana yang serupa," ujarnya.

"Prinsipnya, Sigi perlu RPJMD affirmasi tanggap bencana. Strategi yang dibutuhkan harus bisa bersinergi dengan semua stakeholder, membangun kesadaran bencana, dan.program pembangunan ekonomi harus bisa selaras dengan lingkungan yang berkelanjutan," sebut Atha.