Cianjur (ANTARA) - Ratusan kepala keluarga di dua desa di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, mengungsi akibat longsor, sehingga menyebabkan lima rumah rata dengan tanah, 12 rumah rusak sedang dan ratusan rumah lainnya rusak ringan.
Camat Cibeber, Ali Akbar saat dihubungi Jumat, mengatakan longsor yang terjadi setelah hujan turun deras dengan intensitas lama tepatnya dari Kamis sore hingga Jumat dini hari, menyebabkan tebing setinggi 70 meter di belakang perkampungan warga mengalami pergerakan dan longsor.
"Longsor tebing melanda dua desa, Cibokor dan Girimulya. Hujan turun deras sejak sore hingga dini hari menjadi penyebab terjadinya longsor tebing yang labil. Tidak ada korban jiwa hanya tiga orang warga mengalami luka akibat terkena material longsor," katanya.
Akibat longsor yang melanda dua desa tersebut, pihaknya mengungsikan 220 kepala keluarga dari kedua desa, sebagai upaya antisipasi terjadinya longsor susulan yang dapat setiap saat terjadi. Mereka diungsikan ke sejumlah tempat yang dinilai aman dari longsor.
Menjelang siang, warga yang rumahnya rusak ringan, sudah kembali untuk membersihkan material longsor berupa lumpur dan batu. Namun pihaknya tetap mengimbau jika hujan kembali turun, warga kembali ke pengungsian untuk menghindari korban jiwa.
"Saat ini, ratusan kepala keluarga yang rumahnya rusak ringan, sudah mulai membersihkan rumah dari material yang terbawa longsor. Namun mereka diimbau tetap waspada dan kembali ke pengungsian jika hujan kembali turun," katanya.
Tidak hanya merusak rumah warga di dua desa, longsor juga menyebabkan jalan penghubung antardesa terputus amblas terbawa longsor, sehingga akses jalan menuju perkampungan dan antardesa tidak dapat dilalui kendaraan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk segera melakukan penanganan terutama jalan yang putus, agar dapat dilalui kembali, sehingga warga tidak sampai terisolir," katanya.
Sementara beberapa orang kepala keluarga yang rumahnya rata dengan tanah, berharap mendapat bantuan dari pemerintah karena tidak memiliki biaya untuk membangun kembali rumah mereka yang hilang tertimbun longsor. Untuk sementara, mereka berencana untuk menumpang di rumah sanak saudaranya di luar perkampungan.
"Kami berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumah yang sudah rata dengan tanah. Penghasilan kami tidak akan cukup untuk membangun kembali rumah meski hanya semi permanen," kata Hidayat (49) yang rumahnya rata dengan tanah.
Berita Terkait
Pemkab Sigi tetapkan tanggap bencana 14 hari di Desa Balongga dan Sambo
Kamis, 18 April 2024 22:36 Wib
Penanganan pascabanjir bandang di dua desa di Sigi
Kamis, 18 April 2024 17:44 Wib
Indonesia serukan strategi mitigasi bencana laut dalam forum PBB
Rabu, 17 April 2024 6:30 Wib
Ratusan orang dievakuasi setelah banjir di Australia
Senin, 8 April 2024 10:23 Wib
256 warga terdampak banjir lahar Gunung Marapi Sumbar
Sabtu, 6 April 2024 8:31 Wib
Indonesia kembangkan sistem peringatan tanah longsor nasional
Senin, 1 April 2024 8:53 Wib
Pembongkaran Rusunawa yang rusak di Palu
Selasa, 26 Maret 2024 18:29 Wib
Gempa Tuban dirasakan hingga di Semarang
Jumat, 22 Maret 2024 20:08 Wib