Kadis: Upsus Pajala Sulteng 2015 Tidak Tercapai

id Trie, Iriani, Lamakampali.

Kadis: Upsus Pajala Sulteng 2015 Tidak Tercapai

Kadis Pertanian Sulteng Trie Iriani bersama petani usai penyerahan bantuan traktor kepada petani Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, oleh Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar, Jumat (17/4) (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Saya harus jujur menyampaikan bahwa kondisi upsus pajala sesuai dengan terget pusat dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tidak tercapai.
Palu,  (antarasulteng.com) - Upaya khusus (Upsus) pengembangan tiga jenis komoditi strategis yakni padi, jagung dan kedelai (pajala) di Sulawesi Tengah pada 2015 tidak tercapai karena kemarau, kata Kepala Dinas Pertanian setempat Trie Iriani Lamakampali.

"Hanya komoditi padi saja yang mengalami peningkatan produksi sebesar 2,5 persen, jagung dan kedelai malah turun," katanya di Palu, Sabtu.

Menurut dia, produksi padi berdasarkan angka tetap (Atap) 2014 sebesar 1.022.000 ton, sementara angka ramalan (aram) 2015 sebesar 1.048.000 ton. 

Sementara itu data sampai Oktober 2015, sasaran musim tanam ke-2 April-September (Asep) 2015, dari target 124.000 ha terdapat 14.000 ha mengalami kekeringan, seluas 1.859 ha di antaranya puso.

Kemudian komoditi jagung mengalami penurunan karena produksi 2014 (Atap) sebesar 170.000 ton, sementara 2105 diramalkan turun menjadi 137.000 ton. Target tanam jagung April-September 2015 seluas 28.700 ha, namunterkena dampak kekeringan 2.311 ha dan puso 896 ha.

Demikian pula dengan kedelai mengalami penurunan dari produksi 2014 (Atap) sebesar 16.359 ton, sementara ramalan 2015 hanya 13.000 ton. Target tanam kedelai APril-September 2015 seluas 6.817 ha, namun terkena dampak kekeringan 774 ha dan puso 417 ha.

"Saya harus jujur menyampaikan bahwa kondisi upsus pajala sesuai dengan terget pusat dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tidak tercapai. Kita bisa melihat kondisi lapangan dengan kemarau serta dukungan infrastruktur (irigasi) yang sementara dalam perbaikan. Semua itu sangat mempengaruhi jadwal tanam," paparnya.

Menurut Trie, pihaknya sudah berusaha maksimal untuk meningkatkan pertumbuhan produksi pajala dengan langkah-langkah antisipasi jangka pendek dengan memberikan bantuan pompa air bagi petani, traktor tangan, mesin panen dan alat tanam benih.