Pemprov Sulteng akui produksi pajala tumbuh positif

id Trie Iriyani Lamakampali

Pemprov Sulteng akui produksi pajala tumbuh positif

Kepala Dinas Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, Trie Iriyani Lamakampali (Foto Antara/Anas Masa)

Kita optimis ke depan bisa swasembada jagung dan kedelai
Palu, (Antaranews Sulteng) - Pemprov Sulawesi Tengah mengakui produksi komoditi padi, jagung dan kedelai (pajala) di daerah itu dalam kurun beberapa tahun terakhir ini mengalami pertumbuhan yang positif dan mengembirakan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng, Trie Iriyani Lamakampali di Palu, Jumat membenarkan bahwa tiga komoditi pangan itu menunjukan peningkatan cukup bagus setiap tahunnya.

Ia mencontohkan untuk komoditi padi pada 2018 mengalami pertumbuhan sekitar 3,16 persen dari sebelumnya, jagung 34,71 persen dan kedelai meningkat luar biasa mencapai 96,76 persen dari sebelumnya.

Peningkatan produksi ketiga komoditi tersebut di Sulteng, tidak terlepas dari program upsus (upaya khusus) pajala yang gencar dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka meningkatkan produksi, produktivitas dan kesejahteraan petani.

Dalam kaitan dengan program upsus pajala, sejumlah pihak ikut dilibatkan, termasuk peran serta babinsa TNI aktif turun lapangan mendorong para petani mengembangkan komoditi pangan.

Baca juga: Sulteng target tambah lahan pajala 33.709 hektare
Baca juga: Parimo segera miliki pabrik benih pajala berkapasitas 2.500 ton/tahun


Dan dalam kurun beberapa tahun ini, produksi pajala di Sulteng benar-benar mengalami peningkatan cukup mengembirakan.

Sulteng merupakan daerah yang sudah mencapai swasembadah untuk beras. Swasembadah beras sudah berlangsung sejak 1984 dan sampai sekarang ini hasil panen petani surplus berkisar 300.000 ton/tahun.

Bahkan, Pemprov Sulteng terus mengenjot agar surplus beras petani bisa sampai pada kisaran 500.000 ton.

Pemprov Sulteng, kata dia, terus berupaya keras untuk meningkatkan produksi jagung dan kedelai guna mewujudkan tercapaikanya swansembadah dua komoditi pangan tersebut.

"Kita optimis ke depan bisa swasembada jagung dan kedelai," kata Trie.

Potensi lahan pertanian di Sulteng, menurut dia , masih cukup l;uas. Dan jika potensi lahan yang ada di 13 kabupaten dan kota di provinsi ini mampu dikelolah untuk pengembangan komoditi tanaman pangan maupun hortikultura,niscaya? Sulteng bisa swasembadah jagung dan kedelai. Bukan hanya itu saja, tetapi komoditi pangan lainnya.

Selain ketersediaan lahan yang cukup luas, juga tanahnya subur dan memiliki iklim yang sangat mendukung.

Baca juga: Pemprov Sulteng minta petani tingkatkan produksi pangan
Baca juga: Gubernur: Sulteng lima tahun terakhir surplus beras