Gubernur: Sulteng lima tahun terakhir surplus beras

id longki,pajala,sulteng

Gubernur: Sulteng lima tahun terakhir surplus beras

Gubernur Longki Djanggola memberikan penghargaan tiga bupati yakni Bupati Poso, Bupati Banggai dan Bupati Buol (Foto antara/anas masa)

Kita patut syukuri karena kurun waktu 2013-2017, Sulteng tiap tahunnya surplus beras
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Provinsi Sulawesi Tengah yang meliputi 13 kabupaten dan kota selama lima tahun terakhir ini mengalami surplus pangan khususnya beras yang cukup mengembirakan, kata Gubernur Sulteng Longki Djanggola.

"Kita patut syukuri karena kurun waktu 2013-2017, Sulteng tiap tahunnya surplus beras," katanya ketika membuka Rapat Kerja Daerah Evaluasi dan Pemantapan Program Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) dan Babe (Bawang dan Cabai) di Palu, Selasa.

Ia mengatakan Sulteng surplus beras antara 165 ribu ton sampai dengan 200 ribu ton. Pada 2018, pemerintah daerah berharap Sulteng bisa surplus beras hingga 300 ribu ton.

Surplus beras setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup mengembirakan, namun ke depan bisa meningkat lagi guna menjadikan Sulteng sebagai lumbungan pangan nasional di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Ia mengatakan pencapaian surplus beras di Sulteng tentu tidak diperoleh dengan mudah, tetapi melalui kerja keras semua pihak terkait, termasuk peran serta TNI dan kelompok tani serta lembaga lainnya di seluruh wilayah provinsi itu.

Sulteng terus bertekad setiap tahunnya menjadi pemasok beras nasional seperti yang sudah dilakukan selama beberapa tahun terakhir ini.

Hal itu bisa diketahui dari hasil pengadaan beras oleh Perum Bulog Sulteng yang setiap tahunnya mengalami peningkatan cukup bagus. Bahkan pada 2017, Sulteng merealisasi pengadaan beras petani lokal mencapai 43.000 ton atau melebihi target nasional 42.160 ton.

Baca: Gubernur minta mantapkan koordinasi sukseskan program Pajala

Beras produksi petani Sulteng juga selama ini diantarpulaukan ke sejumlah daerah, antara lain Gorontalo, Manado, Kalimantan, dan Maluku.

Oleh karena itu, katanya, surplus beras yang selama ini telah dicapai Provinsi Sulteng perlu dipertahankan serta ditingkatkan lagi sehingga selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan kebutuhan stok nasional, juga bisa membantu daerah lainnya yang masih mengalami kekurangan beras.

Ia mengatakan keberhasilan Sulteng setiap tahun surplus beras, tentu juga berkat peran sentra transmigrasi. Masuknya transmigrasi dari beberapa daerah ke Sulteng telah menjadikan provinsi yang terletak di jantung Pulau Sulawesi ini lumbung beras dan sebagai salah satu daerah di KTI sebagai pemasok beras nasional.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng Trie Iriyani Lamakampali mengatakan pemerintah pusat dan daerah menargetkan pada 2018 pencapaian produksi padi 1.246.004 ton gabah kering giling (GKG).

Produksi padi sebanyak itu, kata dia tanpa merinci, meningkat dibandingkat target 2017.

Untuk mencapai target tersebut, Pemprov Sulteng menetapkan tiga strategi, yaitu pendayagunaan potensi lahan, peningkatan kesuburan tanah, dan pengamanan produksi.  2018