Malang (ANTARA) - Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuka kelas pusat unggulan minyak atsiri, yang mencakup pengajaran mengenai produksi, pengolahan, hingga pemasaran minyak atsiri.
"Pemilihan minyak atsiri ini juga bertujuan agar dapat membuka peluang wirausaha bagi para peserta. Apalagi hanya ada segelintir pihak saja yang menggeluti, padahal merupakan produk hasil hutan yang mempunyai nilai jual tinggi dan di Indonesia penggunaannya masih banyak mengandalkan impor," kata Ketua Program Studi Kehutanan UMM Galit Prakosa sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas yang diterima di Malang, Jawa Timur, Minggu.
Menurut dia, Program Studi Kehutanan UMM sudah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan seperti PT Pemalang Agro Wangi serta menjajaki kerja sama dengan PT Lantai Hutan dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat untuk mengembangkan pusat pembelajaran mengenai minyak atsiri.
"Dalam waktu dekat kami juga akan mengajak perusahaan-perusahaan lain untuk mengembangkannya," katanya.
Kelas pusat unggulan minyak atsiri UMM, menurut dia, menawarkan pembelajaran mengenai tahapan pengembangan minyak atsiri mulai dari hulu hingga hilir.
"Selain UMM, sebenarnya ada beberapa lembaga pembelajaran lain yang berfokus pada produksi minyak atsiri. Namun, proses pembelajarannya hanya terbatas pada sampel-sampel di beberapa tahapan produksi. Berbeda dengan kelas pusat keunggulan UMM yang memberikan paparan pada masing-masing tahapan," kata Galit.
Kelas pusat unggulan minyak atsiri dilaksanakan dalam dua semester. Pada semester pertama peserta dikirim ke beberapa industri untuk magang dan menyerap materi dari kegiatan industri dan pada semester kedua mereka akan menerapkan ilmu yang sudah diperoleh di kawasan Pujon Hill.
"Tak hanya mendapat keterampilan pengolahan minyak atsiri, mahasiswa yang memiliki kemampuan unggul kemungkinan besar akan direkrut oleh dunia industri," kata Galit.
"Saya berharap program ini dapat membantu keterserapan lulusan Kampus Putih menjadi tenaga kerja di bidang minyak atsiri. Selain itu, juga dapat memberikan gambaran pada mahasiswa mengenai prospek kerja bagi mahasiswa jurusan kehutanan di masa depan," ia menambahkan.
Galit mengatakan bahwa sementara ini kelas minyak atsiri baru dibuka bagi mahasiswa UMM namun tidak tertutup kemungkinan kelas selanjutnya akan dibuka untuk masyarakat umum.
Berita Terkait
SKK Migas-ExxonMobil Cepu bor sumur tingkatkan produksi migas nasional
Senin, 29 April 2024 9:44 Wib
Pasar murah sembako di Palu
Senin, 1 April 2024 21:20 Wib
Ahlis Djirimu, industri sawit mainkan peran sentral ekonomi daerah
Jumat, 22 Maret 2024 15:52 Wib
Menkop UKM Teten yakin minyak makan merah laku di pasaran
Rabu, 20 Maret 2024 8:21 Wib
Pasar murah sembako di Palu
Selasa, 19 Maret 2024 19:53 Wib
Jokowi kunjungi pabrik percontohan minyak makan merah Sumatera Utara
Kamis, 14 Maret 2024 10:37 Wib
Gerakan pangan murah di Palu
Rabu, 6 Maret 2024 20:35 Wib
Minyak sawit paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:03 Wib