Palu (ANTARA) - Banjir yang melanda Desa Bungkudu Kecamatan Bukal Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Senin malam (21/3), mengakibatkan ratusan jiwa, rumah warga dan fasilitas milik pemerintah hingga Selasa malam masih tergenang banjir.
"Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Desa Bungkudu, pada Senin. Akibatnya tanggul Sungai Buol yang berada di desa tersebut tidak mampu menampung semua debit air sehingga menyebabkan sungai tersebut meluap dan mengakibatkan banjir," kata Kepala Desa Bungkudu Ramli Y Bakari dihubungi di Palu, Selasa.
Ia menerangkan sedikitnya 669 jiwa atau atau 147 kepala keluarga (KK) jadi korban banjir tersebut. Dari 669 jiwa itu, sebagian memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman dan sebagian lagi memilih tetap bertahan di rumahnya meski masih tergenang banjir.
Selain itu sejumlah fasilitas milik pemerintah yang berada di Desa Bungkudu juga terdampak banjir antara lain tiga unit sekolah masing-masing Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Bukal, Sekolah Dasar (SD) Negeri 16 Bukal dan Taman Kanak-Kanak (TK) Numila Sari.
"Kemudian enam unit fasilitas umum juga terendam meliputi Kantor Desa Bungkudu, Kantor Lembaga Permberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Bungkudu, Kantor Badan Permustawaratan Desa (BPD) Bungkudu, gedung posyandu, balai desa dan pasar desa. Dua unit rumah ibadah juga terdampak banjir," ucapnya.
Ramli mengatakan saat ini warga sangat membutuhkan bantuan berupa air bersih, logistik sandang dan papan untuk warga yang mengungsi dan yang bertahan di rumahnya.
Sementara itu Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng Andi Sembiring mengimbau warga Desa Bungkudu tetap waspada dan selalu siap siaga mengantisipasi bencana serupa bahkan yang lebih parah dapat terjadi sewaktu-waktu.
"BPBD Provinsi Sulteng terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Buol terkait penanganan banjir di Desa Bungkudu," katanya.*