Ini kiat mengelola THR dengan prinsip sederhana

id kelola THR,prinsip sederhana kelola THR

Ini kiat mengelola THR dengan prinsip sederhana

Ilustrasi dana THR (Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence Samuji, MPD, CFP, CPC memberikan kiat mengelola Tunjangan Hari Raya (THR) dengan prinsip sederhana yakni berbasis persentase dalam setiap alokasi anggaran.

Menurut dia, melalui keterangan tertulis, Rabu, persentase alokasi anggaran dapat berbeda pada setiap orang tergantung pendapatan dan kebutuhannya. Namun, dengan membuat perhitungan sedemikian rupa maka THR dapat digunakan dengan optimal dan lebih bermanfaat untuk membantu memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan terutama di masa depan.

“Dimulai dengan anggarkan pos dari THR untuk kewajiban dengan alokasi sekitar 5 persen, sedangkan untuk kebutuhan Lebaran dapat dialokasikan hingga 50 persen. Lalu 20 persen untuk melunasi utang konsumtif," kata Samuji.

Dia juga mengingatkan orang-orang agar tak lupa menyisihkan sekitar 15 persen untuk pos dana darurat. Selanjutnya, sisa 10 persen dari dana THR, bisa dialokasikan untuk pos masa depan.

Samuji menjelaskan, alokasi kewajiban dalam THR digunakan untuk membayar zakat penghasilan, berbagi berkah kepada asisten rumah tangga, pengasuh anak, dan lainnya.

"Jangan lupa juga sisihkan dana kewajiban untuk diberikan kepada orangtua agar mereka juga dapat menggunakannya untuk merayakan momen Idul Fitri," kata dia.

Selanjutnya, saat menggunakan 50 persen dana THR untuk kebutuhan Lebaran, sebaiknya gunakan prinsip belanja cerdas yakni mengutamakan kebutuhan baru keinginan dan manfaatkan promo.

Selain itu, orang-orang juga bisa mempertimbangkan berbelanja di pasar niaga daring apabila harga lebih murah dan tidak perlu biaya tambahan, seperti transportasi, parkir, atau makan di restoran.

"Jika semua kebutuhan sudah terpenuhi maka dapat memenuhi keinginan yang tertunda," saran Samuji.

Sementara itu, alokasi THR untuk melunasi utang dimaksudkan untuk utang yang sifatnya tidak tetap namun jika tidak dibayar akan membebankan bunga yang tinggi, seperti tagihan kartu kredit dan tagihan lainnya.

Menurut Samuji, dengan melunasi utang-utang tersebut maka pendapatan pada bulan selanjutnya dapat bersisa sehingga dana bulan mendatang yang tadinya untuk membayar utang bisa dialokasikan untuk keperluan masa depan.

Kemudian, apabila dana THR sudah dialokasikan dengan baik untuk kewajiban, melunasi utang, dan membiayai kebutuhan Lebaran maka saatnya menambah dana cadangan untuk kebutuhan masa depan, setidaknya 10 persen dari THR misalnya untuk investasi dan juga top-up asuransi unit link.