Cerita pemilih pemula tempuh jarak ribuan kilometer ke TPS di Tokyo

id Pemilih pemula,Pemilu 2024,Paslon,WNI,Tokyo

Cerita pemilih pemula tempuh jarak ribuan kilometer ke TPS di Tokyo

Laura (19 tahun), pemilih pemula yang berangkat dari Beppu, Oita, untuk mencoblos di TPS di Tokyo, Jepang. (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)

Tokyo (ANTARA) - Seorang pemilih pemula, Laura (19 tahun), menempuh jarak ribuan kilometer dari Beppu, Prefektur Oita, untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) yang berlokasi di Tokyo.

Laura mengaku pertama kalinya menggunakan hak suara, yang ia anggap sayang kalau dilakukan melalui pos.

“Awalnya lewat pos, tapi karena sekalian ketemu teman dan ada event juga, kita ganti pilihan ke TPS,” katanya.

Mahasiswa semester dua jurusan bisnis Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) itu naik pesawat dari Beppu menuju Tokyo dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.

Prefektur Oita berada di Pulau Kyushu, salah satu provinsi Jepang yang berada di wilayah Selatan dan berjarak sekitar 1.117 kilometer dari Tokyo.

“Kurang lebih sejam naik pesawat buat nyoblos di sini. So, it’s such a great experience,” ujarnya

Hal senada juga disampaikan Angel. Jauh-jauh ia datang dari Gunma karena ingin merasakan suasana pemilu di TPS.

“Biar seru, Kak,” katanya.

Dia meyakini siapa pun presiden yang terpilih merupakan yang terbaik.

Para pemilih pemula dari Tokyo juga tak ketinggalan, seperti Aufa dan Harits yang tak mau menyia-nyiakan hak suaranya.

“Kalau buat saya sebagai pemilih pemula, ini berkesan banget karena pertama kalinya mencoblos untuk capres cawapres. Karena sebelumnya hanya mengikuti, tidak mencoblos,” kata Aufa.

Dia pun sempat mencari tahu tentang kandidat para calon pemimpin negeri itu melalui sosial media dan diskusi dengan keluarga.

“Sampai akhirnya saya yakin sama satu paslon karena melihat kerjanya yang dulu-dulu,” katanya.

Harits juga demikian. Sebagai pemilih, ia tidak ikut arus tetapi turut mencari rekam jejak para kandidat sebelum memilih.

“Saya memilih yang visi misinya sesuai dengan yang saya yakini,” katanya.