Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu Sulawesi Tengah menggencarkan kampanye program gerakan sekolah sehat sebagai paya pemerintah membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) masa depan sebagai generasi penerus bangsa.
"Pendidikan adalah pondasi utama dalam membangun generasi penerus yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki kesehatan yang prima," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu Hardi dalam kampanye gerakan sekolah sehat di SMP Negeri 4 Palu, Selasa.
Ia menjelaskan, program nasional ini secara terus menerus dikampanyekan, dan pemerintah daerah (pemda), satuan pendidikan, mitra, dan pemangku kepentingan pendidikan harus ikut ambil bagian.
Program ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan lingkungan belajar yang sehat dan kondusif, sehingga dipandang penting dan strategis dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan pada masing-masing pendidikan.
"Sehat tidak hanya dalam arti fisik, tetapi juga sehat secara mental dan sosial," katanya.
Pemkot Palu dalam mengimplementasikan program gerakan sekolah sehat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini di lingkungan sekolah, yang mana kegiatan tersebut dipercaya dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik.
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tiga hal menjadi prioritas kampanye sekolah sehat yakni pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang, termasuk pembinaan kantin sehat.
Kemudian sehat fisik melalui senam kesegaran jasmani (SKJ) maupun gerakan peregangan pada pergantian jam pelajaran, serta sehat imunisasi melalui pemetaan status imunisasi dan pelaksanaan imunisasi lengkap bagi usia sekolah.
"Langkah-langkah strategis ini terus kami lakukan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan setempat maupun para pihak lainnya, sehingga tujuan kampanye tersebut ke depan dapat memberikan hasil lebih baik," kata Hardi.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Palu Diah Puspita mengemukakan, kampanye sekolah sehat bukan sekedar sosialisasi, tetapi muatan-muatan kegiatan harus dilaksanakan terus-menerus oleh satuan pendidikan.
"Termasuk yang berkepentingan di dalamnya di luar instansi teknis seperti pemangku kepentingan pendidikan, maupun PKK juga harus membantu Pemda mewujudkan gerakan ini," kata Diah yang juga sebagai Bunda PAUD Kota Palu.