Adli andalkan JKN untuk ibunya yang divonis gagal ginjal

id JKN, layanan JKN, BPJS kesehatan, Rumondang Pakpahan, Sulteng, palu

Adli andalkan JKN untuk ibunya yang divonis gagal ginjal

Adli, salah seorang peserta BPJS Kesehatan yang mengaku puas dengan pelayanan program JKN. ANTARA/HO-BPJS Kesehatan Cabang Palu

Palu (ANTARA) - Adli (23), seorang mahasiswa yang menceritakan pengalaman keluarganya dalam menghadapi penyakit gagal ginjal yang diderita oleh ibunya.

Ibunya didiagnosis mengalami gagal ginjal pada Desember 2023 setelah menunjukkan gejala lemas, kehilangan nafsu makan, dan kesulitan beraktivitas seperti biasanya. Adli dan keluarga segera membawa ibunya ke Puskesmas Pantoloan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Setelah serangkaian pemeriksaan, ibu dirujuk ke RSUD Anutapura, di mana dokter menyatakan bahwa ibu saya menderita gagal ginjal," ujar Adli saat ditemui pada Jumat (20/9).
Sejak didiagnosis, ibunya langsung memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan yang dimiliki oleh keluarga mereka. Adli menjelaskan bahwa ibunya adalah peserta Jaminan Kesehatan Nasional dari segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN) dengan hak kelas perawatan dua. Berkat layanan ini, ibunya bisa menjalani pengobatan tanpa beban biaya yang seharusnya sangat besar.
"Ibu saya langsung dirawat di RSUD Anutapura setelah didiagnosis dan mulai menjalani perawatan menggunakan JKN. Kami sangat terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan karena seluruh biaya perawatan ditanggung, mulai dari cuci darah hingga rawat inap," ujarnya.
Adli menceritakan bahwa ibunya harus menjalani cuci darah secara rutin untuk mengatasi penyakit gagal ginjalnya. Setiap kali menjalani perawatan, baik di rumah sakit maupun puskesmas, keluarganya merasa bahwa pelayanan yang mereka terima sangat memuaskan. Semua proses berjalan lancar, mulai dari pemeriksaan awal di Puskesmas Pantoloan hingga tindakan medis di RSUD Anutapura.
"Pelayanan di Puskesmas dan RSUD sangat baik. Para petugas medis selalu memberikan penjelasan yang jelas tentang kondisi ibu saya, dan semua tindakan dilakukan dengan profesional. Kami tidak pernah merasa kesulitan dalam menggunakan layanan BPJS Kesehatan," ungkapnya.
Selain cuci darah, ibunya juga menerima layanan lainnya melalui program JKN. Ia menjelaskan bahwa ibunya rutin berkonsultasi dengan dokter dan menjalani rawat inap jika diperlukan. Semua layanan ini, termasuk obat-obatan yang digunakan untuk penanganan gagal ginjal, ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.
"Ibu saya tidak hanya menjalani cuci darah, tapi juga sering konsultasi dengan dokter terkait perkembangan kesehatannya. Selain itu, jika kondisinya memburuk, ibu saya langsung dirawat di rumah sakit," katanya.
Adli juga menyebutkan bahwa selama ibunya menjalani perawatan, ia tidak pernah mengalami kendala berarti dalam memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan. Menurutnya, program ini telah sangat membantu keluarga mereka dalam menghadapi penyakit yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan biaya besar.
"Tidak ada kendala yang berarti selama kami menggunakan JKN. Semua proses berjalan lancar, baik administrasi maupun tindakan medis," tambahnya.
Ia berharap bahwa semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya menjadi peserta JKN dan memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu dan memerlukan perawatan kesehatan yang kompleks dan berkelanjutan.
"Program BPJS Kesehatan sangat membantu masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Saya harap semakin banyak orang yang menjadi peserta JKN, sehingga mereka bisa merasakan manfaat seperti yang kami rasakan," tambah Adli.
Terakhir, Ia menyampaikan harapannya agar program BPJS Kesehatan terus berjalan dengan baik dan terus meningkatkan kualitas pelayanannya di masa depan. Menurutnya, BPJS Kesehatan adalah program yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia.
"Saya berharap agar BPJS Kesehatan terus memberikan pelayanan yang lebih baik ke depannya. Masyarakat sangat bergantung pada program ini, dan semoga bisa terus membantu orang-orang yang membutuhkan," tutupnya. (tm/aq)