Morowali, Sulteng (ANTARA) - Dalam rangka mendorong peningkatan derajat kesehatan secara menyeluruh di Morowali, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) kembali membangun klinik baru dengan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan yang cukup memadai di dalam kawasan industri IMIP.
Deputy operational director PT IMIP, Yulius Susanto menyampaikan bahwa program pembangunan klinik IMIP dilaksanakan melalui Yayasan IMIP Peduli (YIP).
PT IMIP melakukan acara peletakan batu pertama untuk pembangunan klinik IMIP di Fatufia, Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah, pada 9 Januari 2025.
Sektor kesehatan menjadi salah satu program kunci kawasan industri IMIP untuk mendorong peningkatan kesehatan di Morowali. Pembangunan klinik IMIP merupakan wujud komitmen IMIP untuk meningkatkan taraf hidup sehat di sekitar kawasan industri IMIP.
Yulius mengatakan, peresmian pelatakan batu pertama klinik IMIP yang baru ini bakal diperuntukan bagi karyawan yang mengalami luka berat, seperti luka bakar yang serius, dan juga penyakit-penyakit yang berat lainnya bisa dilayani di klinik IMIP yang baru ini. Sementara, untuk jenis-jenis penyakit yang umum dirasakan oleh pekerja cukup dilayani di klinik IMIP 1 dan klinik IMIP 2.
Yulius menyampaikan bahwa untuk massa pembangunan infrastruktur sarana dan prasarananya itu diperkirakan salama 8 bulan dan bisa digunakan atau dioperasikan sekitar 11 bulan kedepan.
“Kami berharap semoga klinik IMIP yang baru ini, dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah luka-luka berat dalam kawasan industri IMIP, karena selama ini untuk luka berat langsung dirujuk ke rumah sakit yang ada di Makassar hingga Jakarta. Semoga tenaga medis dapat memberikan pengobatan pasien dengan baik,” ucap Yulius.
Sementara itu, Supervisor (SPV) Klinik IMIP, dr Aryu Yayu W. Rau mengatakan bahwa untuk fasilitas yang bakal disediakan nantinya di klinik IMIP baru ini antara lain, ada unit gawat darurat (UGD), poli umum, rawat jalan, poli gigi, dan ketersediaan pemeriksaan penunjang seperti USG, rontgen, pemeriksaan laboratorium yang lengkap, ada ruang elektrokardiogram (EKG) atau pemeriksaan medis yang merekam aktivitas listrik jantung untuk mendeteksi kelainan jantung.
“Kemudian ada juga fasilitas rehabilitasi medik pada pasien yang luka bakar dan pasien yang mengalami kecelakaan kerja. Fasilitas ini diberikan untuk semua karyawan dalam kawasan industri IMIP,” kata dr Aryu.
dr Aryu mengatakan, adapun tujuan di dirikan klinik IMIP ini adalah agar semua karyawan mendapatkan fasilitas yang lebih maksimal lagi di dalam kawasan industri IMIP, yang sangat diperuntukan bagi semua karyawan.
“Kami berharap dengan adanya klinik IMIP yang baru ini, semua karyawan bisa menikmati layanan kesehatan di kawasan IMIP dengan memberikan pelayaan maksimal sehingga lebih banyak lagi karyawan yang ditangani oleh klinik IMIP.
Karena dengan jumlah karyawan yang semakin meningkat dan bertambah setiap tahunnya, maka IMIP berinisiasi untuk menambah fasilitas kesehatan berupa sarana dan prasarana klinik IMIP yang baru. Secara otomatis juga membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal,” ucap dr Aryu.
