Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid meluncurkan pusat daur ulang sampah (Sulteng Recycle Center) menjadi sumber energi di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulteng sebagai bentuk keseriusan pemerintah provinsi setempat merawat lingkungan.
"Penyerahan dari CSR (program tanggung jawab sosial perusahaan) mesin pirolisis mengubah sampah plastik menjadi energi kepada DLH adalah inovasi dalam menjadikan lingkungan bersih dari sampah plastik ," kata dia di Kendari, Jumat.
Ia mengemukakan Sulteng Recycle Center siap berkolaborasi untuk menyukseskan program pemerintah daerah (pemda), yakni "Berani tangkap banyak dan berani panen raya".
"Jika program tersebut berjalan lancar maka petani dan nelayan akan terbantu dalam hal bahan bakar, artinya biaya produksi berkurang, pendapatan mereka juga dapat bertambah," ujarnya.
Ia menjelaskan pada tahap awal sasaran utama program itu nelayan dan petani, sebagai langkah pemerintah dalam membantu penguatan energi.
"Saya berpikir mungkin nanti bisa diawali lima kelompok, dilatih, dan dibina untuk jalankan satu mesin, kalau berjalan dengan bagus maka bisa dilanjutkan dengan kabupaten lain melalui bupati," ucapnya.
Kepala DLH Sulteng Yopie MI Patiro menjelaskan penggunaan alat tersebut dilakukan oleh pihak DLH yang sudah mendapat pelatihan.
"Kami menggandeng mitra yang punya visi dan misi sama bagaimana mencari menangani sampah plastik," kata dia.
Menurut dia, alat tersebut sebenarnya sudah lama digunakan, hanya saja pihaknya baru menyusun skema kerja sama agar penggunaan alat bisa optimal.
"Program ini bisa ditiru daerah lainnya yang ingin daerahnya bebas dari sampah," katanya.
Direktur CV Bumi Bantuan Mandiri Reynaldo mengatakan ada dua mesin diberikan untuk Sulawesi Tengah, yaitu Kota Palu melalui DLH Sulteng dan satu lainnya Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep)
"Di Bangkep kami mungkin akan berkoordinasi dengan bupati atau pemberian langsung melalui yayasan yang saya dirikan," ujarnya.