Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulsel) mencatat 350 rumah warga terdampak banjir bandang yang menerjang Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala.
"Untuk update data hingga pagi ini sudah ada 350 rumah warga terendam banjir disertai lumpur dan material lainnya," Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus di Donggala, Rabu
Ia mengemukakan sejumlah fasilitas umum lainnya juga mengalami kerusakan, seperti putusnya satu jembatan di Desa Wombo Kalonggo, sehingga masyarakat masih terisolir.
"Masing-masing satu unit TK, SD, SMP dan madrasah terdampak banjir itu," ucapnya.
Untuk jumlah pengungsi akibat banjir itu, kata dia, sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) dengan 114 jiwa.
"Warga ini sementara masih mengungsi di rumah keluarganya masing-masing," sebutnya.
Menurut dia, jumlah korban dalam bencana banjir bandang itu sebanyak empat orang dengan satu diantaranya meninggal dunia.
"Dua warga kondisinya luka ringan dan satu orang bernama Ramusia, jenis kelamin perempuan, berusia 60 tahun ditemukan meninggal dunia pagi ini oleh tim SAR, serta satu lainnya masih dalam proses pencarian, " kata Akris Fattah Yunus.
Diketahui banjir bandang itu menerjang Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, pada Selasa (27/5/2025) pukul 15.30 Wita akibat wilayah itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan meluapnya air sungai di Wombo.
Saat ini BPBD Sulteng terus berkoordinasi dengan tim SAR untuk melakukan pencarian masyarakat yang hilang tersebut.
Untuk kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat Wombo Kalonggo, antara lain air bersih, alat berat, makanan siap saji, tenda pengungsi, dan peralatan untuk bayi.