Palu (ANTARA) - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tengah mengingatkan generasi muda, untuk jangan tertipu dengan bujuk rayu dari para pelaku teror.
"Ajak anak-anak muda di desa untuk fokus dalam mengembangkan kearifan lokal. Sibukkan mereka. Kita ajarkan pemahaman agama yang tepat dan benar. Harapannya adalah untuk menghindari paparan dan bujukan para pelaku teror," kata Ketua Bidang Agama FKPT Sulteng Fery eL Shirinja di Palu, Rabu.
Dia menekankan pentingnya memahami dan mendalami agama masing-masing, bagi setiap pemeluk Agama. Sehingga dimaksudkan agar generasi muda umat beragama, tidak tertipu dengan bujukan kelompok pelaku teror, yang menjual agama untuk melancarkan aksi kejahatan pidana terorisme di Indonesia.
Dia juga meminta kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan di semua tingkatan, untuk mengambil bagian dalam mendorong kearifan lokal guna mencegah aksi terorisme.
Ajakan itu disampaikan oleh Fery saat menjadi pembicara pada kegiatan Workshop Penguatan Pencegahan Dini Potensi Konflik Sosial Berbasis Kearifan Lokal di Sulawesi Tengah, yang digelar oleh Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tengah di Kabupaten Parigi Moutong.
Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulteng itu menyinggung pengembangan UMKM, juga menjadi unsur penting dalam mencegah aksi terorisme.
"Anak-anak muda didorong berwirausaha melalui UMKM di desa," pesannya.
Dengan demikian, maka dipastikan, para pelaku teror akan kehilangan sasaran. Mereka secara otomatis sulit mencari orang-orang, yang bakal dilibatkan atau dicuci otaknya dengan janji janji manis.
"Tumbuhkan pemahaman beragama, kembangkan kearifan lokal, dan dorong pertumbuhan wirausaha. Maka pelaku teror, khususnya otak intelektualnya akan menganggur dan aksi terorisme akan berhenti. Inilah upaya pencegahan yang mesti terus kita lakukan," pesannya.
Kata Fery, selama ini FKPT Sulteng telah melakukan berbagai upaya pencegahan aksi terorisme, dengan mengedepankan pendekatan kearifan lokal, pendampingan berbasis komunitas, moderasi beragama, dan seni budaya, guna memperkuat kewaspadaan dini terhadap konflik sosial dan radikalisme.
"Kegiatan seperti Kenduri Desa damai, forum pelajar cinta damai, gembira beragama, dan lain lain, yang selama ini dilakukan oleh FKPT Sulteng adalah upaya untuk mencegah aksi terorisme," katanya.
