Palu (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Donald Payung Mangawe, menjaring aspirasi masyarakat terkait bantuan sosial (bansos) bagi lanjut usia (lansia) dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam kegiatan reses caturwulan II masa persidangan tahun 2025 masa jabatan 2024-2029.
"Reses menghadirkan Dinas Sosial serta Dinas UMKM Kota Palu untuk mendengar secara langsung aspirasi, keluhan, dan masukan dari masyarakat terkait persoalan bantuan sosial," jelas Donald Paying Mangawe saat melakukan reses di BTN Griya Petobo, Kelurahan Petobo, Jumat malam.
Dia menjelaskan, bantuan bagi lansia memang tersedia, namun diprioritaskan bagi lansia yang terlantar atau tidak memiliki penghasilan tetap, bukan lansia yang secara ekonomi tergolong mampu.
“Berbagai program bantuan sosial dari pemerintah sudah ada, tetapi yang terpenting adalah calon penerima harus terdata dan masuk kategori masyarakat tidak mampu,” kata Donald.
Demikian pula bantuan bagi pelaku UMKM, kata dia, diberikan kepada warga yang memiliki usaha kecil dan termasuk dalam kategori keluarga tidak mampu, bukan kepada aparatur sipil negara (ASN) atau pihak yang sudah memiliki penghasilan tetap.
"Misalnya istrinya punya usaha kecil-kecilan tetapi suaminya PNS, maka bantuan tidak bisa diberitakan," ujarnya.
Menurut Donald, semua bentuk bantuan sosial yang disalurkan pemerintah memerlukan proses verifikasi dan validasi data yang ketat.
Dinas terkait akan melakukan survei langsung ke lapangan untuk memastikan penerima bantuan benar-benar memenuhi syarat.
“Kami ingin memastikan setiap bantuan yang diberikan pemerintah tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan warga,” ujarnya.
Donald mengemukakan, semua aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui reses akan dibahas pada tahap selanjutnya untuk segera ditindaklanjuti.
"Dalam reses banyak yang disampaikan warga, termasuk soal infrastruktur, beasiswa untuk pelajar dan bantuan untuk tokoh agama," tutup Donald.
