Pemprov Sulteng dorong pelatihan bahasa dan vokasi untuk perusahaan

id Pemprov Sulteng,Anwar Hafid,Pendidikan Vokasi,Perusahaan Tambang,Tenaga Kerja Asing

Pemprov Sulteng dorong pelatihan bahasa dan vokasi untuk perusahaan

Gubernur Sulteng Anwar Hafid. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendorong pelatihan vokasi dan kebahasaan, yang disiapkan untuk tenaga kerja di perusahaan.

“Kami tidak ingin melatih orang tanpa arah. Pelatihan harus berbasis kebutuhan perusahaan, sehingga setelah selesai mereka langsung terserap kerja, tidak ada yang menganggur,” kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Palu, Kamis.

Hal itu disampaikan Anwar dalam pertemuan membahas rencana kerja sama penguatan sumber daya manusia, melalui pelatihan bahasa mandarin. Penguatan itu menjawab kebutuhan tenaga kerja di kawasan industri pertambangan.

Lanjut dia, pemerintah daerah ingin memastikan pelatihan yang dilakukan benar-benar sesuai kebutuhan industri. Karena itu, sebelum pelatihan dimulai, perusahaan-perusahaan kawasan industri akan diajak menandatangani nota kesepahaman, agar jumlah dan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan jelas sejak awal.

“Peserta akan kita prioritaskan dari lulusan SMK, politeknik, dan masyarakat umum di Sulawesi Tengah. Prinsipnya, ini semua untuk membuka akses kerja seluas-luasnya bagi putra-putri daerah,” katanya menegaskan.

Pelatihan yang disiapkan meliputi kemampuan bahasa Mandarin tingkat dasar hingga teknis industri, dipadukan dengan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat jumlah perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2024 adalah 122 perusahaan. Jumlah perusahaan manufaktur skala mikro dan kecil pada tahun 2023 adalah 7.072 unit. Estimasi total perusahaan manufaktur di provinsi tersebut sekitar 7.194 unit berdasarkan data terkini yang tersedia.

Untuk jumlah tenaga kerja asing di Sulteng berkisar 21.330 orang pada tahun 2024. Sebagian besar berasal dari China dan banyak bekerja di sektor pertambangan serta industri pengolahan.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.