Dinkes: Ada 139 kasus baru HIV/AIDS di Kota Palu pada 2025

id Rochmat Jasin, pemkotplau, Sulawesi Tengah, sulteng, dinkes Palu, HIV, AIDS,Kesehatan

Dinkes: Ada 139 kasus baru HIV/AIDS di Kota Palu pada 2025

Dok- Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, Rochmat Jasin memberikan keterangan kepada sejumlah pewarta terkait pelayanan kesehatan di Puskesmas. (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu mencatat sebanyak 139 kasus baru penularan penyakit HIV/AIDS terjadi di ibu kota provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu pada tahun 2025.

"HIV salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan total, tetapi dapat dikendalikan lewat terapi AntiRetroViral (ARV). Selagi pengidapnya masih hidup, maka data itu masih tercatat," kata Kepala Dinkes Kota Palu Rochmat Jasin di Palu, Jumat.

Ia mengemukakan penularan HIV terjadi karena perilaku seks menyimpang. Namun pihaknya tidak memiliki kewenangan melarang perilaku itu tersebut, sehingga dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS agar masyarakat memiliki kesadaran untuk tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari norma sosial.

Menurut data Dinkes Palu, akumulasi kasus HIV/AIDS di Kota Palu sejak 2001 sebanyak 1.884 kasus dengan kasus baru 139 pada tahun 2025. Oleh karena itu, menurut dia, langkah yang dapat dilakukan hanya pengendalian.

"Kami menyediakan fasilitas kesehatan (faskes) rujukan untuk pemeriksaan HIV/AIDS yakni Puskesmas Birobuli dan Puskesmas Talise. Silahkan masyarakat manfaatkan faskes itu untuk melakukan pemeriksaan mandiri," ujarnya.

Selain itu, kata dia, upaya pengendalian HIV/AIDS dilakukan melalui pemeriksaan secara berkala kelompok sasaran utama, meliputi populasi kunci dan kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi tertular HIV/AIDS.

Ia mengingatkan agar masyarakat jangan malu melakukan tes HIV/AIDS rutin, terutama kelompok-kelompok berisiko karena penyakit tersebut bukan aib yang harus disembunyikan.

"Semakin disembunyikan dan tidak diobati, maka dampaknya akan fatal, bisa menjurus ke AIDS, itu sangat berbahaya," ucap Rochmat.

Ia menambahkan penanganan dilakukan Dinkes melalui slogan STOP yakni Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan, cara ini dinilai dapat memberikan dampak positif dalam menekan penularan penyakit.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.