Sebanyak 36 ribu balita peroleh imunisasi dasar lengkap

id Imunisasi, kesehatan, dinkespalu, pemkotpalu, Rochmat Jasin, Sulteng, balita

Sebanyak 36 ribu balita peroleh imunisasi dasar lengkap

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Rochmat Jasin memberikan keterangan terkait capaian realisasi imunisasi dasar lengkap. (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, Sulawesi Tengah menyasar 36 ribu bayi di atas lima tahun (balita) untuk memperoleh imunisasi dasar lengkap.
"Sejak Januari hingga Desember 2024 capaian realisasi imunisasi dasar lengkap telah mencapai 80 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Rochmat Jasin di Pulau, Sabtu.
Ia mengemukakan, dari 36 ribu balita ditarget mendapat imunisasi lengkap, 10 persen di antaranya merupakan bayi.
Secara medis usia anak sebelum memasuki satu tahun wajib memperoleh imunisasi dasar, hal itu akan menjadi acuan dalam mencegah penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seperti tuberkulosis (TBC), hepatitis, tetanus, campak dan sebagainya.
"Pada program ini, Dinas Kesehatan melibatkan tenaga medis di puskesmas, rumah sakit (RS), maupun klinik hingga kader posyandu mengawal pemberian imunisasi dasar. Diupayakan hingga Desember nanti cakupan imunisasi dasar lengkap dapat mencapai 100 persen," ujarnya.
Ia menjelaskan, anak yang telah mendapat imunisasi dasar lengkap, selanjutnya akan mendapat imunisasi penguat pada usia-usia tertentu supaya sistem kekebalan tubuh terhadap sejumlah penyakit semakin bagus.
"Imunisasi juga penting bagi anak perempuan, saat mereka sudah dewasa sangat bermanfaat mencegah tertular penyakit ketika sedang mengandung," ucapnya.
Ia menambahkan, pada pelaksanaan program tersebut dipastikan tidak ada terlewatkan anak yang tidak ter-imunisasi, karena Dinkes memiliki data yang akurat.
Bahkan, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap calon ibu yang akan bersalin, pemantauan itu bertujuan guna pencatatan bayi untuk memperoleh imunisasi.
"Pemberian imunisasi hepatitis B atau HB-0 merupakan vaksin yang diberikan kepada bayi baru lahir atau usia nol kelahiran untuk mencegah hepatitis B,"tutur Rochmat.